Rabu, 09 Februari 2011

Tangisan Rasulullah, Sahabat dan orang2 shalih

Dikisahkan pada suatu hari Rasulullah sedang duduk bersama para sahabat , kemudian beliau meminta salah seorang sahabat Abdillah bin Mas’ud membaca surat An Nisa, hingga sampai surat an Nisa ayat 41 :

” Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).”

Beliau meminta Abdillah bin Mas’ud menghentikan bacaannya , para sahabat melihat airmata Rasulullah berlinang, beliau menangis. Aisyah ra menceritakan bahwa ia sering melihat Rasulullah menangis ketika mengerjakan sholat malam, beliau menangis sepanjang sholatnya . Mathrab bin Abdillah menceritakan bahwa ayahnya sering mendapati Rasulullah menangis dalam sholat, dari dada beliau terdengar suara bergemuruh bagai air yang mendidih didalam ketel.

Abdullah bin Syadad menceritakan bahwa ia mendengar suara Umar bin Khatab menangis dalam sholat ketika ia membaca surat Yusuf ayat 86:

” Yakub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.”

Ketika Rasulullah sakit pada akhir hayatnya , beliau meminta Abubakar Sidik untuk menggantikan beliau menjadi Imam sholat, Aisyah mengingatkan ” Wahai Rasulullah Abubakar itu orang yang lemah (peka perasaannya) jika membaca Qur’an ia tidak bisa menahan tangisnya” . Dalam riwayat lain dikatakan:” Abubakar itu jika menggantikanmu jadi imam tidak terdengar bacaannya oleh orang yang dibelakang karena tangisnya”

Syu’bah bin Sa’ad bercerita bahwa pada satu ketika makan malam telah dihidangkan dihadapan Abdurahman bin Auf setelah siang harinya ia berpuasa. Ia membaca surat Al Muzzammil ayat 12-13 :

12- Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang bernyala-nyala,
13- dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.
 
Abdurahman bian Auf menangis ketika membaca ayat itu , dan terus menangis hingga tidak jadi makan malam.

Dikisahkan pada suatu malam Umar bin Abdul Aziz salah seorang khalifah dari bani Umayyah sedang sholat malam, ia membaca surat Al Mukmin ayat 71-72:

71- ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret,
 
72- ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api,

Ia mengulang ulang ayat tersebut dalam shalatnya dan terus menangis terisak isak.


 
Keutamaan menangis karena Allah:

Ibnu Abbas berkata , saya mendengar Rasulullah berkata: ” Dua mata yang tidak bisa disentuh api Neraka adalah mata yang menangis dikeheningan malam karena takut kepada Allah, dan mata yang berjaga dimalam hari karena membela agama Allah

(HR Tirmidzi dan Abu Na’im)


Dikutip dari : Komitmen Mukmin sejati

1 komentar:

Widget Ini