tag:blogger.com,1999:blog-8429731471614800542024-03-12T22:34:15.504-07:00IMAN DAN AMAL SHALEHSesungguhnya kejayaan, kesuksesan, kebahagian manusia di dunia dan akherat hanya dengan mengamalkan agama secara sempurna seperti yang di contohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya..... DUNIA SEMENTARA.....AKHERAT SELAMANYA...... @_@Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.comBlogger73125tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-36551195229788071732011-07-10T15:56:00.001-07:002011-07-10T15:56:42.699-07:00Bayan Maulana Saad Al Khandalawi<span class="long_text" id="result_box"><span style="background-color: white;" title="Bayan Maulana Saad Al Khandalawi"></span><span style="background-color: white;" title="Maulana Saad">Maulana Saad </span><span style="background-color: #ebeff9;" title="Masyeikh">Masyeikh </span><span title="Markaz Dunia, Nizammuddin">World Markaz, Nizammuddin </span><span title="New Delhi, India">New Delhi, India </span><span title="Bayan Subuh">Bayan Subuh </span><span title="Keputusan terhadap umat akan dilihat dari perintah-perintah yang dilaksanakan.">The decision of the people will be seen from the executed commands. </span><span title="Umat dahulu juga mempunyai agama atau perintah-perintah, tetapi mereka melalaikannya bahkan ada yang mengingkarinya.">First race also has a religion or commandments, but they melalaikannya some even deny it. </span><span title="Namun sudah menjadi tradisi Allah Ta'ala pada umat-umat terdahulu setiap mereka lalai dari Agama Allah, maka Allah kirim Nabi kepada mereka untuk memberikan peringatan.">But Allah Ta'ala has become a tradition on the peoples they were unaware of any previous religion of Allah, then Allah sent the Prophet to them to give warning. </span><span title="Sehingga ketika mereka telah melampaui batas dan tidak menghiraukan peringatan yang telah diberikan, Allah hancurkan umat-umat itu.">So when they had overreached and ignored the warning has been given, God destroyed the peoples it. </span><span title="Umat dapat mengetahui Agama jika mereka melakukan kerja Dakwah.">The people of religion can find out if they do Da'wah work. </span><span title="Jika Dakwah tidak dilakukan maka agama akan hilang.">If Da'wah is not done then the religion will be lost. </span><span title="Siapa saja yang mengamalkan agama maka hidupnya akan mengalami progress atau peningkatan qualitas hidup.">Anybody who practice the religion then his life will experience progress or improvement of quality of life. </span><span title="Bagi yang tidak mengenal Agama, Peningkatan hanya akan tercapai melalui Dakwah.">For those who do not know religion, improvement is achieved only through Da'wa. </span><span title="Dengan Dakwah manusia akan mengenal Agama dan mau mengamalkan Agama.">With Da'wah humans will recognize and want to practice the religion of Religion. </span><span title="Tanpa Dakwah maka manusia akan jauh dari Agama dan terjadi kerusakan dalam kehidupan manusia.">Without Da'wah then humans would be far from the religion and there is damage in human life. </span><span title="Ulama ini adalah pewaris ilmu para Nabi, maka peran ulama dalam memperbaiki umat sangatlah penting.">These Ulema are the inheritors of the Prophet's knowledge, the role of scholars in improving the people is very important. </span><span title="Jika para ulama hanya duduk-duduk saja dirumah maka kehidupan masyarakat akan rusak.">If the scholars just sitting around at home then the society will be damaged. </span><span title="Nanti pada hari mizan agama, pengadilan agama, para ulama ada yang dimuliakan karena ilmu mereka dan ada yang dihinakan karena ilmu mereka.">Later in the day mizan religion, religious scholars are honored there because their science and there are humiliated because of their science. </span><span title="Allah akan minta pertanggung jawaban dari para ulama ini, apa yang telah mereka lakukan untuk umat.">God will ask for accountability from the clergy are, what they have done for the people. </span><span title="Ulama yang dilaknat Allah adalah ulama yang ilmunya tidak dapat menambah ketakwaan, atau rasa takut bagi dirinya.">Scholars who are scholars who cursed God's knowledge can not add piety, or fear for himself. </span><span title="Ulama yang tidak ada risau terhadap umat maka di dunia ini ketika adzab turun, Allah akan timpakan adzab ini kepada dia terlebih dahulu.">Scholars who do not have the worry of people in this world when adzab down, God will inflict adzab this to him beforehand. </span><span title="Seperti kisah seorang ulama yang kulitnya tidak merinding melihat kemaksiatan yang terjadi di lingkungannya.">Like the story of a scholar whose skin does not shudder to see disobedience that occurred in his neighborhood. </span><span title="Ulama ini tidak mau buat dakwah maka Firman Allah kepada malaikat Jibril AS, untuk menurunkan Adzab dimulai dari ulama tersebut terlebih dahulu.">These clerics do not want to make preaching the Word of God to the angel Gabriel, to reduce Adzab starts from the cleric first. </span><span title="Para Anbiya AS, melakukan kerja Dakwah karena rasa takut kepada Allah.">The U.S. Anbiya, do Da'wah work because of fear of Allah. </span><span title="Bukan karena hasil dari keadaan-keadaan seperti senang, susah, miskin, kaya, sakit, sehat.">Not because the result of circumstances such as happy, hard, poor, rich, sick, healthy. </span><span title="Semua Anbiya AS menjalankan Dakwah karena rasa Takut kepada Allah dan dilakukan dalam keadaan apapun baik susah maupun senang, dalam keadaan berat ataupun ringan, dalam keadaan sakit ataupun sehat.">All U.S. Anbiya Da'wah run because of fear of Allah and do good in any case difficult and happy, in a state of severe or mild, in sickness or health. </span><span title="Para Anbiya AS tidak pernah meninggalkan kerja dakwah walaupun mereka Disiksa.">The U.S. Anbiya never left the missionary work even though they Tortured. </span><span title="Dan mereka tidak pernah meminta bahkan berharap untuk menerima imbalan walaupun itu hanya sekedar ucapan terima kasih.">And they never asked for even expect to receive the reward even if it is just a thank you. </span><span title="Para Anbiya AS ini melakukan usaha atas iman dan amal melalui Dakwah sehingga lingkungan yang rusak menjadi baik.">The U.S. Anbiya is doing business on faith and charity through Da'wa so that the damaged environment to be good. </span><span title="Namun ketika Nabi mereka wafat, dan Dakwah telah ditinggalkan, lambat laun kaum yang tadinya taat dapat berubah menjadi Kafir.">But when their prophet died, and the Da'wa has been abandoned, slowly people who had been obedient to turn into infidels. </span><span title="Atas perkara inilah, yang diusahakan oleh Nabi SAW adalah melibatkan sahabat dalam kerja Nubuwat agar dapat melanjutkan kerja dakwah ini.">Over this matter, afforded by the Prophet is to involve the friends in order to continue the work Nubuwat this missionary work. </span><span title="Inilah usaha nabi yaitu mencetak da'i-da'i yang akan melanjutkan usaha dakwah Nabi SAW.">This is the business of printing prophet-preacher preachers who will continue the propaganda efforts of the Prophet SAW. </span><span title="Sekarang kita tidak akan mendapatkan Nabi lagi walaupun jaman telah menjadi rusak melebihi kerusakan yang terjadi pada kaum-kaum terdahulu.">Now we will not get anymore even though the Prophet era has become damaged beyond the damage done to the families of the past. </span><span title="Kerja Nubuwat ini telah diwarisi Nabi SAW kepada umat ini, dan akan berlanjut sampai hari kiamat.">Nubuwat work has been inherited the Prophet to the people of this, and will continue until doomsday. </span><span title="Setiap Sahabat yang menerima Dakwah Nabi SAW kepada Islam, maka yang pertama kali mereka lakukan adalah Dakwah.">Every friend who received the Prophet's Da'wah to Islam, so the first time they do is Da'wah. </span><span title="Begitupula setiap wahyu turun maka yang diperintahkan oleh Nabi SAW adalah menyampaikan kepada yang tidak hadir disini.">Similarly every revelation down then ordered by the Prophet is told that is not present here. </span><span title="Jika Dakwah ditinggalkan maka umat ini akan jauh dari Allah.">If Da'wah abandoned the race will be far from God. </span><span title="Pertama yang akan dicabut oleh Allah jika umat ini meninggalkan Dakwah adalah Rasa Harap, sehingga ini akan membuat mereka berharap kepada selain Allah.">The first will be revoked by God, if this people leave the Da'wah is taste Please, so this will make them look forward to other than Allah. </span><span title="Jadi penyakit yang akan timbul pertama kali ketika Dakwah ditinggalkan adalah penyakit Syirik, karena Rasa Harap kepada Allah telah hilang dan berganti menjadi Rasa Harap kepada Selain Allah atau berharap kepada Mahluk.">So a disease that will arise first when Da'wah left is a disease Shirk, because Rasa Please God has gone and changed the taste to the addition Please God or hope to creatures. </span><span title="Yang kedua, Jika Dakwah ini ditinggalkan maka yang akan tercabut dari diri manusia adalah keinginan untuk menjalankan Amal Ibadat seperti sholat, baca qur'an, dzikir, zakat, haji, dan lain-lain.">Secondly, If this Da'wah is abandoned then that will be deprived of human beings is the desire to run the Charity Worship like prayer, reading the Quran, dhikr, zakat, hajj, and others. </span><span title="Dan yang terakhir jika Dakwah ditinggalkan adalah tercabutnya rasa kasih sayang terhadap manusia.">And last if abandoned Da'wah is deprived of affection towards humans. </span><span title="Tanpa Dakwah maka Akhlaq manusia akan rusak, dan kebathilan akan timbul dimana-mana.">Without Da'wah then human morality would be damaged, and baatil will arise everywhere. </span><span title="Dengan Dakwah, Agama akan datang dan hanya dengan Dakwah agama akan terpelihara.">With Da'wa, Religion will come only with Da'wa and religion will be preserved. </span><span title="Kerja Dakwah ini hanya dapat dilakukan bila ada pengorbanan dan mujahaddah.">Da'wah work can only be done when there is sacrifice and mujahaddah. </span><span title="Orang mengira bahwa dakwah itu untuk orang lain, padahal dakwah itu adalah untuk diri sendiri.">People think that the propaganda was for someone else, but it is preaching to myself. </span><span title="Bagaimana yang kita bicarakan ini dapat tertanam dalam hati.">How are we talking about can be embedded in the liver. </span><span title="Hanya dengan Dakwah kita dapat mengenal Allah dan mendapatkan rasa cinta kepada Allah.">Only with Da'wa we can know God and gain a sense of love for God. </span><span title="Setiap orang beriman dapat mengisi dan memenuhi cahaya Iman kedalam hatinya melalui Amalan Dakwah ini.">Every believer can fill out and meet the light of faith into his heart through this Practice Da'wah. </span><span title="Hanya dengan amalan sajalah kita dapat menyenangkan Allah.">Only by practice alone can we please God. </span><span title="Dan Dakwah ini adalah amalan yang dapat mendatangkan rasa senang dan rasa cinta Allah Ta'ala.">And this Da'wah is the practice that can bring pleasure and love of Allah Ta'ala. </span><span title="Dakwah ini adalah amalan para kekasih Allah.">This is the practice of preaching God's beloved. </span><span title="Karena Dakwah seseorang dimuliakan dan karena Dakwah pula seseorang dihinakan.">Because someone Da'wah Da'wah also glorified and because someone insulted. </span><span title="Seperti Bilal RA asbab kerja Dakwah yang sebelumnya dia hanya seorang budak, setelah memeluk Islam dia dimuliakan oleh Allah di dunia dan di akherat.">As Bilal RA asbab Da'wah work he had previously only a slave, after embracing Islam he was honored by God in the world and the hereafter. </span><span title="Di dunia dia meninggal sebagai gubernur dan sebelum meninggalpun langkah kakinya sudah terdengar oleh Nabi SAW diakherat.">In the world he died as governor and before his footsteps meninggalpun been heard by the Prophet SAW diakherat. </span><span title="Dan dengan Dakwah ini pulalah Allah telah menghinakan Firaun yang menentang Dakwah Nabi Musa AS di dunia dan di akherat.">Propagation of this reason and with God having offended the Pharaoh who opposed Moses Da'wah U.S. in the world and the hereafter. </span><span title="Di dunia ini siapa yang tidak melaknat Firaun Laknatullah Alaih.">In this world who is not cursed Pharaoh laknatullah alaih. </span><span title="Dengan Dakwah maka seseorang akan mendapatkan Iman, Iman itu adalah :">With Da'wah then someone will get Faith, Faith is: </span><span title="1.">1. </span><span title="Rasa Harap dan Takut kepada Allah">Please taste and the Fear of God </span><span title="2.">2. </span><span title="Keyakinan terhadap Perkataan Nabi SAW tentang kehidupan di Akherat.">Confidence in the words of the Prophet Muhammad about the life in the hereafter. </span><span title="Jika manusia tidak punya rasa harap kepada Allah, maka agama hanya akan menjadi tradisi.">If man has no sense of hope in God, then religion would only be a tradition. </span><span title="Sedangkan yang namanya Agama adalah meletakkan keinginan Allah diatas keinginan kita.">While the name Religion is putting God's desires above our desires. </span><span title="Tiada yang lebih penting daripada keinginan Allah.">Nothing is more important than the will of God. </span><span title="Yang namanya seorang Hamba itu adalah seseorang yang melakukan apa yang tuannya mau.">The name of a servant is someone who does what his master wants. </span><span title="Seorang hamba yang baik adalah hamba yang taat pada tuannya.">A good servant is an obedient servant to his master. </span><span title="Iman adalah Penghambaan kepada Allah dengan melakukan ketaatan.">Faith is the Servitude to God by obedience. </span><span title="Kini karena umat telah kehilangan Rasa Harap kepada Allah, sehingga Rasa Harap mereka terletak pada Asbab seperti Pabrik, Toko, Sawah, Jabatan, dan lain-lain.">Now that people have lost their sense of Please God, so that they lie in Pain Please asbab such as Factories, Shops, Rice Field, Position, and others. </span><span title="Maka ketika mati, mereka tidak akan membawa apa-apa selain kesia-siaan.">Then when dead, they will not bring anything other than vanity. </span><span title="Ketika Harap pada Allah dalam diri manusia ini telah hilang maka yang akan dibicarakan mereka hanya perkara asbab dan keduniaan saja.">When the Please God in man has been missing them then that will be discussed only asbab and mundane matters only. </span><span title="Saat ini umat hanya membicarakan dunia saja, sementara para sahabat yang menjadi pembicaraan mereka adalah kebesaran Allah dan akheratNya.">Nowadays people only talk about the world alone, while the friends who become their conversation was the greatness of God and akheratNya. </span><span title="Hari ini manusia suka membicarakan perkara yang tidak berharga.">Today people like to talk about matters that are not valuable. </span><span title="Ini karena mereka tidak tau nilai dari amal agama.">This is because they do not know the value of religious charities. </span><span title="Inilah sebabnya saat ini kerja Dakwah sangat diperlukan yaitu sebagai sarana umat untuk mengenal Allah dan janji-janji Allah.">This is why the current work of Da'wah indispensable as a means to know God's people and the promises of God. </span><span title="Tanpa Dakwah manusia tidak akan mengenal Allah dan tidak akan mengenal janji-janji Allah.">Without Da'wah humans will not know God and will not know the promises of God. </span><span title="Jika seseorang tidak mempunyai Iman, maka perbuatan dosa akan menadi keahliannya seperti berjudi, mencuri, korupsi, dan lain-lain.">If someone does not have faith, then the sin will menadi expertise such as gambling, stealing, corruption, and others. </span><span title="Jika suasana Agama sudah terbentuk maka setiap pendosa akan berdatangan minta dihukum, karena merasa bersalah dan takut kepada Allah.">If the atmosphere of religion has been formed then every sinner will come get punished, because they feel guilty and fear Allah. </span><span title="Dan ini dapat terwujud melalui Kerja Dakwah.">And this can be realized through Da'wah work. </span><span title="Hanya dengan kerja Dakwah suasana amaliat, suasana agama, akan terbentuk.">Only by working Da'wah amaliat atmosphere, an atmosphere of religion, will be formed. </span><span title="Penjagaan terbaik pada diri kita adalah Iman.">The best guard in us is faith. </span><span title="Jika seseorang tidak mempunyai Iman maka dia tidak mempunyai benteng penjagaan.">If someone does not have faith then he did not have guard the fort. </span><span title="Ia akan menjadi orang yang serba bergantung kepada yang lain.">He will be the one that completely dependent on others. </span><span title="Hatinya akan menjadi gelap sehingga tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.">His heart will be darkened so it can not differentiate between good and bad. </span><span title="Ketika lingkungan rusak sangat sulit bagi seseorang mengamalkan agama.">When the environment is damaged very difficult for someone to practice religion. </span><span title="Tetapi dengan Dakwah lingkungan yang rusak akan menjadi baik.">But with the damaged environment Da'wah would be good. </span><span title="Hanya dengan Dakwah kita dapat mengetahui pentingnya Agama.">Only with Da'wa can we know the importance of religion. </span><span title="Tanpa Dakwah sifat harap kepada Allah tidak akan wujud dan keyakinan manusia hanya terletak pada asbab.">Propagation properties without hope in God will not only human beings and a belief lies in asbab. </span><span title="Jika sifat harap manusia timbul dari asbab maka Iman tidak akan wujud dalam diri manusia.">If the nature of human hope arising from asbab then Faith will not form in man. </span><span title="Karena Iman itu membawa manusia dari yakin pada asbab menjadi yakin pada Qudratullah.">Because it brings people of faith believe in asbab be sure to Qudratullah. </span><span title="Tanpa Iman manusia tidak dapat mengamalkan Agama.">Without faith man can not practice the religion. </span><span title="Apa itu agama :">What is religion: </span><span title="1.">1. </span><span title="Perintah Allah">Commandments </span><span title="2.">2. </span><span title="Cara Rasullullah SAW">How to Rasullullah SAW </span><span title="3.">3. </span><span title="Niat yang Ikhlas">Intention Ikhlas </span><span title="Agama itu adalah menjalankan seluruh perintah Allah dan ikut seluruh aspek kehidupan Rasullullah SAW dengan niat hanya untuk menyenangkan Allah.">Religion that is running all the commandments of God and join SAS Rasullullah all aspects of life with the intention only to please God. </span><span title="Kita tidak lain diciptakan hanya untuk menghambakan diri kita kepada Allah.">We are nothing but created just for us devote ourselves to God. </span><span title="Dimana selama 24 jam kita melakukan ketaatan terhadap apa yang Allah ingini dalam setiap waktu, tempat dan keadaan.">Where over 24 hours we do obedience to what God desire in every time, place and circumstances. </span><span title="Segala bentuk amal ibadah kita, harus dilakukan dengan perasaan Ihsan, yaitu perasaan merasa diperhatikan oleh Allah, dan Ikhlas, yaitu semata-mata hanya untuk menyenangkan Allah.">All forms of our deeds, should be done with a sense of Ihsan, the feeling of being noticed by God, and Ikhlas, which is solely to please God. </span><span title="Walaupun itu ibadah dalam perdagangan, istinja, makan, bergaul, dan lain-lain.">Though it's worship in the trade, istinjaa, eat, socialize, and others. </span><span title="Ibadah itu bukan hanya di mesjid tetapi segala sesuatu yang kita lakukan dengan membawa rasa melihat Allah dan dilihat oleh Allah.">Worship is not just in mosques but everything we do with bringing a sense of seeing God and seen by God. </span><span style="background-color: white;" title="Jika kita tidak membawa Ihsan dalam setiap perbuatan kita maka kecenderungan manusia ini akan berbuat menurut nafsunya saja.">If we do not bring every deed we Ihsan in the tendency of these people will act according to his desires alone. </span><span style="background-color: white;" title="Orang tidak akan takut memakan makanan yang haram, melakukan maksiat, dan mendzolimi orang lain.">People will not be afraid to eat foods that are unlawful, immoral conduct, and mendzolimi others. </span><span title="Makanan Haram akan mengeluarkan keinginan untuk melakukan perbuatan yang haram.">Haram foods will issue a desire to do anything unlawful. </span><span title="Penghasilan yang haram akan menghancurkan agama yang wujud dalam diri kita.">Illicit income would destroy religious manifestation in us. </span><span title="Hanya dengan perkara atau makanan yang halal manusia dapat menjalankan agama dan tidak merusak amal-amalnya.">Only with the case or halal foods humans can run the religion and does not damage the charity-charity. </span><span title="Segala sesuatu yang terlihat dan tidak terlihat ada dalam kontrol Allah SWT.">All things visible and invisible in the control of Allah. </span><span title="Ular tidak akan bisa membunuh tanpa izin Allah, bahkan ular tidak akan bisa tetap menjadi ular tanpa izin dari Allah ta'ala, mungkin bisa menjadi tongkat, seperti tongkat musa AS.">Snakes will not be able to kill without the permission of God, even the snakes will not remain a snake without a permit from the Almighty, may be a stick, like a stick musa U.S.. </span><span style="background-color: white;" title="Agama ini adalah segala kehendak-kehendak Allah atas diri manusia.">This religion is all the will-the will of God for human beings. </span><span title="Jika kita penuhi kehendak Allah, maka Allah akan penuhi keinginan kita.">If we fulfill the will of God, then God will fulfill our desires. </span><span style="background-color: white;" title="Hanya dengan Agama manusia dapat menguasai dunia.">Only a man can conquer the world religion. </span><span style="background-color: white;" title="Hanya dengan menjalankan perintah-perintah Allah langit dan bumi dapat tunduk manusia.">Only by running the commands of God the heavens and the earth can be a human subject. </span><span style="background-color: white;" title="Sebagaimana yang telah terjadi pada para sahabat, berjalan diatas air, mendatangkan hujan, menghidupkan binatang yang mati dan lain-lain.">As has happened to the friends, walking on the water, bring rain, turn the dead animals and others. </span><span title="Hanya orang-orang yang menjalankan perintah Allah mereka dapat memiliki kekuatan yang luar biasa.">Only people who run the commands of God they can have tremendous power. </span><span style="background-color: white;" title="Karena dengan ketaatan, kekuatan Allah ada bersama mereka.">Because of the obedience, the power of God was with them. </span><span style="background-color: white;" title="Seperti tongkat Musa AS yang menjadi ular, seperti Ibrahim AS ketika dilempar ke Api, dan lain-lain.">Like Moses rod into a snake which, like Abraham when thrown into the fire, and others. </span><span style="background-color: white;" title="Segala sesuatu ini Allah ciptakan untuk menguji manusia.">Everything is God created for human testing. </span><span style="background-color: white;" title="Manusia yang tidak lolos dari ujian Allah Ta'ala akan terperangkap ciptaan Allah, terperangkap oleh dunia.">Humans who do not pass the test of God's creation of Allah Ta'ala will be trapped, trapped by the world. </span><span style="background-color: white;" title="Untuk ini kita perlu berkorban di jalan Allah agar Allah kuatkan Iman kita dengan HidayahNya.....">For this we need to make sacrifices in the way of Allah so that Allah strengthened our faith with HidayahNya ..... </span><span title="INSYA ALLAH">GOD willing, </span><span title="dikutip dari : Buyaatthailah'blog">quoted from: Buyaatthailah'blog </span><span title="Diposkan oleh Doddy R.">Posted by Doddy R. </span><span title="Ibrahim di 12:47">Ibrahim at 12:47</span></span>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-79628824498153469562011-07-10T13:37:00.001-07:002011-07-10T13:37:58.321-07:00Axel.... anak Ayu Azahari dan Dawah<strong>Sebenarnya apa permasalahan Ayu dengan anak-anak?</strong><br />
Buat saya sebagai ibu, saya nggak ada masalah dengan anak-anak. Saya hanya ingin merawat dan memberi yang terbaik bagi masa depan mereka. Saya pasrah, semua adalah rahasia Allah SWT.<br />
<strong>Bagaimana tanggapan Ayu atas tudingan menelantarkan anak?</strong><br />
Sekarang bicara fakta, kalau saya mengungsikan anak sementara ke rumah neneknya, itu bukan menelantarkan. Axel kan sudah 20 tahun, Sean 15 tahun, di rumah kan juga ada anak balita jadi situasinya nggak baik kalau ada masalah di dalam rumah. Masing-masing anak kan ada perbedaan keperluan sesuai dengan umurnya. <a href="http://www.begosip.com/2010/11/agnes-monica-wujud-mimpi-go-international.html" title="See also Agnes Monica Wujud Mimpi Go International">Sebenarnya ini</a> hanya masalah miskomunikasi saja, wajar ada rasa cemburu antara kakak dan adik. Memang saya sempat melarang mereka datang ke rumah tanpa pemberitahuan karena sedang ada masalah internal yang harus diselesaikan. Saya tidak perlu menyebutkan masalahnya apa.<br />
<strong>Hubungan dengan Axel sudah membaik?</strong><br />
Selama ini komunikasi baik. Axel mau pergi dakwah ke Jepang, jadi mubaligh. Sebelumnya dia juga sempat ke India dan Bangladesh. Kemarin juga sempat komunikasi sama Sean, dia minta laptop, terus saya bilang akan kasih pas hari natal sebagai hadiah. Dia juga saya undang ke rumah untuk <em>lunch christmas</em>. Meskipun kita islam, tapi itu udah jadi budaya di Finlandia, jadi untuk menghormati neneknya. Setiap tahun kita jalankan kebudayaan itu.<br />
<strong>Saat ini Axel, Sean dan Atiq tinggal di mana?</strong><br />
Saat ini mereka masih di rumah Ria (<a href="http://www.begosip.com/2011/01/ayu-azhari-disomasi-karena-terlantarkan-anak.html" title="See also Ayu Azhari Disomasi Karena Terlantarkan Anak">Dwi Ria</a> Latifah, Pengacara Axel). Saya tidak bisa memaksakan mereka untuk pulang kalau memang mereka masih mau tinggal di sana.<br />
<strong>Kalau sedang kangen dengan anak-anak, apa yang Ayu lakukan?</strong><br />
Ini bukan pertama kalinya saya jauh dari anak-anak. Seperti yang saya bilang tadi, Axel sempat ke India dan Bangladesh selama beberapa bulan. Kalau ingat anak, saya selalu berdoa sama Allah SWT, doa seorang ibu selalu ada di setiap langkah anak-anaknya sejak dalam kandungan. Buat saya, hidup tanpa doa seperti berhenti bernapas. Kalau saya kangen, pasti anak-anak merasakan itu juga karena ikatan ibu dan anak tidak pernah lepas.<br />
<strong><br />
Apa hikmah yang bisa diambil Ayu dari permasalahan ini?</strong><br />
Kejadian ini bisa dilihat siapa teman, siapa yang baik, siapa yang berusaha memanfaatkan kesempatan. Tapi saya bisa menghadapi dan menerima ini semua. Anak-anak saya tidak salah. Saya optimis ini akan terselesaikan dengan baik karena ikatan antara ibu dan anak tidak pernah bisa terpisahkan.<br />
<br />
Sumber : http://www.begosip.com/2010/12/curhat-ayu-azhari-soal-permasalahan-dengan-anaknya.htmlDoddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-65452840080093322002011-07-10T13:19:00.000-07:002011-07-10T13:19:20.936-07:00PENDERITAAN NABI SAW DALAM USAHA DAKWAH<h3 class="post-title entry-title" style="color: black;"><a href="http://tabligh-islam.blogspot.com/2011/01/penderitaan-nabi-saw-dalam-usaha-dakwah.html"></a> </h3><span style="color: black;"> </span> <div class="post-header" style="color: black;"> </div><span style="color: black;"> </span><div class="post-body entry-content" style="color: black;"> <div dir="ltr" style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Baihaqi memberitakan dari Abdullah bin Ja'far ra. katanya: Apabila Abu Thalib telah meninggal dunia, mulailah Nabi SAW diganggu dan ditentang secara terang-terangan. Satu peristiwa, beliau telah dihadang di jalanan oleh salah seorang pemuda jahat Quraisy, diraupnya tanah dan dilemparkan ke muka beliau, namun beliau tidak membalas apa pun.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Apabila beliau tiba di rumah, datang salah seorang puterinya, lalu membersihkan muka beliau dari tanah itu sambil menangis sedih melihat ayahnya diperlakukan orang seperti itu. Maka berkatalah Rasulullah SAW kepada puterinya itu: 'Wahai puteriku! Jangan engkau menangis begitu, Allah akan melindungi ayahmu!' beliau membujuk puterinya itu.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Beliau pernah berkata: Sebelum ini memang kaum Quraisy tidak berani membuat sesuatu seperti ini kepadaku, sehinggalah selepas Abu Thalib meninggal dunia, mulailah mereka menggangguku dan mengacau ketenteramanku. Dalam riwayat yang lain, beliau berkata kepadanya karena menyesali perbuatan jahat kaum Quraisy itu: Wahai paman! Alangkah segeranya mereka menggangguku sesudah engkau hilang dari mataku!</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">(Hilyatul Auliya 8:308; Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:134)</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Thabarani telah memberitakan dari Al-Harits bin Al-Harits yang menceritakan peristiwa ini, katanya: Apabila aku melihat orang ramai berkumpul di situ, aku pun tergesa-gesa datang ke situ, menarik tangan ayahku yang menuntunku ketika itu, lalu aku bertanya kepada ayahku: 'Apa sebab orang ramai berkumpul di sini, ayah?' 'Mereka itu berkumpul untuk mengganggu si pemuda Quraisy yang menukar agama nenek-moyangnya!' jawab ayahku. Kami pun berhenti di situ melihat apa yang terjadi. Aku lihat Rasulullah SAW mengajak orang ramai untuk mengesakan Allah azzawajaila dan mempercayai dirinya sebagai Utusan Allah, tetapi aku lihat orang ramai mengejek-ngejek seruannya itu dan mengganggunya dengan berbagai cara sehinggalah sampai waktu tengah hari, maka mulailah orang bubar dari situ.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Kemudian aku lihat seorang wanita datang kepada beliau membawa air dan sehelai kain, lalu beliau menyambut tempat air itu dan minum darinya. Kemudian beliau mengambil wudhuk dari air itu, sedang wanita itu menuang air untuknya, dan ketika itu agak terbuka sedikit pangkal dada wanita itu. Sesudah selesai berwudhuk, beliau lalu mengangkat kepalanya seraya berkata kepada wanita itu: Puteriku! lain kali tutup rapat semua dadamu, dan jangan bimbang tentang ayahmu! Ada orang bertanya: Siapa dia wanita itu? jawab mereka: Itu Zainab, puterinya - radhiallahu anha.</div></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">(Majma'uz-Zawa'id 6:21)</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Dalam riwayat yang sama dari Manbat Al-Azdi, katanya: Pernah aku melihat Rasulullah SAW di zaman jahiliah, sedang beliau menyeru orang kepada Islam, katanya: 'Wahai manusia sekaliani Ucapkanlah 'Laa llaaha lliallaah!' nanti kamu akan terselamat!' beliau menyeru berkali-kali kepada siapa saja yang beliau temui. Malangnya aku lihat, ada orang yang meludahi mukanya, ada yang melempar tanah dan kerikil ke mukanya, ada yang mencaci-makinya, sehingga ke waktu tengah hari.</div></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Kemudian aku lihat ada seorang wanita datang kepadanya membawa sebuah kendi air, maka beliau lalu membasuh wajahnya dan tangannya seraya menenangkan perasaan wanita itu dengan berkata: Hai puteriku! Janganlah engkau bimbangkan ayahmu untuk diculik dan dibunuh ... ! Berkata Manbat: Aku bertanya: Siapa wanita itu? Jawab orangorang di situ: Dia itu Zainab, puteri Rasuluilah SAW dan wajahnya sungguh cantik.</div></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">(Majma'uz Zawa'id 6:21)</div></span></span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Bukhari meriwayatkan dari Urwah r.a. katanya: Aku bertanya Amru bin Al-Ash ra. mengenai apa yang dideritai Nabi SAW ketika beliau berdakwah mengajak orang masuk Islam, kataku: 'Beritahu aku tentang perbuatan yang paling kejam yang pernah dibuat oleh kaum musyrikin terhadap Rasulullah SAW? Maka Amru berkata: Ketika Nabi berada di Hijir Ka'bah, tiba-tiba datang Uqbah bin Abu Mu'aith, lalu dibelitkan seutas kain pada tengkuk beliau dan dicekiknya dengan kuat sekali. Maka seketika itu pula datang Abu Bakar ra. lalu dipautnya bahu Uqbah dan ditariknyanya dengan kuat hingga terlepas tangannya dari tengkuk Nabi SAW itu. Abu Bakar berkata kepada Uqbah: 'Apakah engkau hendak membunuh orang yang mengatakan 'Tuhanku ialah Allah!' padahal dia telah membawa keterangan dari Tuhan kamu?!' (Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:46)</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; line-height: 20px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; line-height: 20px;">Suatu riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah, dari Amru bin Al-Ash ra. katanya: Aku tidak pemah lihat kaum Quraisy yang hendak membunuh Nabi SAW seperti yang aku lihat pada suatu hari di bawah lindungan Ka'bah. Mereka bersepakat merencanakan pembunuhan beliau sedang mereka duduk di sisi Ka'bah. Apabila Rasulullah SAW datang dan bersembahyang di Maqam, lalu bangunlah Uqbah bin Abu Mu'aith menuju kepada Rasulullah SAW dan membelitkan kain ridaknya ke tengkuk beliau, lalu disentaknya dengan kuat sekali, sehingga beliau jatuh tersungkur di atas kedua lututnya. Orang ramai yang berada di situ menjerit, menyangka beliau telah mati karena cekikan keras dari Uqbah itu. Maka ketika itu segeralah Abu Bakar ra. datang dan melepaskan cekikan Uqbah dari Rasulullah SAW itu dari belakangnya, seraya berkata: Apa ini? Adakah engkau hendak membunuh orang yang mengatakan 'Tuhanku ialah Allah!' Uqbah pun segera berundur dari tempat Rasuluilah SAW itu kembali ke perkumpulan teman-temannya para pemuka Quraisy itu. Rasulullah SAW hanya bersabar saja, tidak mengatakan apa pun. Beliau lalu berdiri bersembahyang, dan sesudah selesai sembahyangnya dan ketika hendak kembali ke rumahnya, beliau berhenti sebentar di hadapan para pemuka Quraisy itu sambil berkata: 'Hai kaum Quraisy! Demi jiwa Muhammad yang berada di dalam genggaman Tuhan! Aku diutus kepada kamu ini untuk menyembelih kamu!' beliau lalu mengisyaratkan tangannya pada tenggorokannya, yakni beliau rnenjanjikan mereka bahwa mereka akan mati terbunuh. 'Ah, ini semua omong kosong!' kata Abu jahal menafikan ancaman Nabi SAW itu. 'Ingatlah kataku ini, bahwa engkau salah seorang dari yang akan terbunuh!' sambil menunjukkan jarinya ke muka Abu jahal. (Kanzul Ummal 2:327)</span></div><span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Ahmad memberitakan dari Urwah bin Az-Zubair dari Abdullah bin Amru ra. bahwa Urwah pernah bertanya kepada Abdullah: 'Tolong beritahu aku apa yang pernah engkau lihat dari kaum Quraisy ketika mereka menunjukkan permusuhannya kepada Rasulullah SAW?'. Abdullah bercerita: Aku pernah hadir dalam salah satu peristiwa ketika para pemuka Quraisy bermusyawarah di tepi Hijir (Ka'bah), mereka berkata: Apa yang kita tanggung sekarang lebih dari yang dapat kita sabar lagi dari orang ini! Dia telah mencaci nenek-moyang kita, memburuk-burukkan agama kita, memporak-perandakan persatuan kita, dan mencerca tuhan-tuhan kita, siapa lagi yang dapat bersabar lebih dari kita ... !'</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br />
<div style="line-height: 20px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Di tengah mereka berbincang-bincang itu, tiba-tiba muncullah Rasulullah SAW datang dan langsung menghadap sudut Ka'bah, lalu beliau bertawaf keliling Ka'bah, dan apabila beliau berlalu di tempat kaum Quraisy itu sedang duduk, mereka melontarkan beberapa perkataan kepadanya, namun beliau hanya berdiam diri belaka. Apabila beliau bertawaf kali kedua, mereka tetap menyampaikan kata-kata mengejek, namun beliau tidak berkata apa pun. Tetapi pada tawaf keliling ketiga, bila mereka mengejek-ngejek lagi, beliau lalu berhenti seraya berkata kepada mercka: 'Hai pemuka Quraisy! Dengarlah baik-baik! Demi jiwa Muhammad yang berada di dalam genggaman Tuhan, sebenarnya aku ini mendatangi kamu untuk menyembelih kamu!' Mendengar itu, semua orang yang di situ merasa berat sekali, sehingga setiap seorang di antara mereka merasakan seolah-olah burung besar datang untuk menyambarnya, sampai ada orang yang tidak sekeras yang lain datang untuk menenangkan perasaan beliau supaya tidak mengeluarkan kata-kata yang mengancam, karena mereka sangat bimbang dari kata-katanya. 'Kembalilah sudah, wahai Abu Al-Qasim!' bujuk mereka. 'Janganlah engkau sampai berkata begitu! Sesungguhnya kami sangat bimbang dengan kata-katamu itu!' Rasuluilah SAW pun kembalilah ke rumahnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><br />
</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Kemudian pada hari besoknya, mereka datang lagi ke Hijir (Ka'bah) itu dan berbicarakan permasalahan yang sama, seperti kemarin, dan aku duduk di antara mereka mendengar pembicaraan mereka itu. 'Kamu semua cuma berani berkata saja, cuma berani mengumpat sesama sendiri saja, kemudian apabila Muhammad mengatakan sesuatu yang kamu tidak senang, kamu lalu merasa takut, akhirnya kamu membiarkannya!' kata yang satu kepada yang lain. 'Baiklah,' jawab mereka.' Kali ini kita sama-sama bertindak, bila dia datang nanti.' Dan seperti biasa Rasulullah SAW pun datang untuk bertawaf pada Ka'bah, maka tiba-tiba mereka melompat serentak menerkamnya sambil mereka mengikutinya bertawaf mereka mengancamnya: 'Engkau yang mencaci tuhan kami?' kata yang seseorang. 'Engkau yang memburuk-burukkan kepercayaan kami, bukan?' kata yang lain. Yang lain lagi dengan ancaman yang lain pula. Maka setiap diajukan satu soalan kepada Rasulullah SAW itu, setiap itulah dia mengatakan: 'Memang benar, aku mengatakan begitu!' Lantaran sudah tidak tertanggung lagi dari mendengar jawaban Nabi SAW itu, maka seorang dari mereka lalu membelitkan kain ridaknya pada leher beliau, sambil menyentakkannya dengan kuat. Untung Abu Bakar ra. berada di situ, lalu dia segera datang melerai mereka dari menyiksa Nabi SAW sambil berkata: 'Apakah kamu sekalian mau membunuh seorang yang mengatakan 'Tuhanku ialah Allah! 'diulanginya kata-kata itu kepada kaum Quraisy itu, dengan tangisan yang memilukan hati. Kemudian aku lihat kaum Quraisy itu meninggalkan tempat itu. Dan itulah suatu peristiwa sedih yang pernah aku lihat dari kaum Quraisy itu yang dilakukan terhadap Nabi SAW - demikian kata Abdullah bin Amru kepada Urwah bin Az-Zubair ra. (Majma'uz Zawa'id 6:16)</span></span></div><span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; line-height: 20px;">Bazzar dan Thabarani telah memberitakan dari Abdullah bin Mas'ud r. a. katanya: Satu peristiwa, ketika Rasulullah SAW bersembahyang di Masjidil Haram, dan ketika itu pula Abu jahal bin Hisyam, Syaibah dan Utbah keduanya putera dari Rabi'ah, Uqbah bin Abu Mu'aith, Umaiyah bin Khalaf dan dua orang yang lain, semua mereka tujuh orang, mereka sekalian sedang duduk di Hijir, dan Rasuluilah SAW pula sedang asyik bersembahyang, dan apabila beliau bersujud, selalunya beliau memanjangkan sujudnya. Maka berkatalah Abu Jahal: 'Siapa berani pergi ke kandang unta suku Bani fulan, dan mengambil taiknya untuk mencurahkan ke atas kedua bahunya, bila dia sedang sujud nanti?' 'Aku!' jawab Uqbah bin Abu Mu'aith, orang yang paling jahat di antara yang tujuh di situ. Lalu Uqbah pergi mengambil taik unta itu, dan diperhatikannya dari jauh, apabila Rasulullah SAW bersujud dicurahkan taik unta itu ke atas kedua bahunya.</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br />
<div style="line-height: 20px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Berkata penyampai cerita ini, Abdullah bin Mas'ud ra.: Aku melihat perkara itu, tetapi aku tidak berdaya untuk menghalangi atau melawan kaum Quraisy itu. Aku pun bangun dan meninggalkan tempat itu dengan perasaan kesal dan sedih sekali. Kemudian aku mendengar, bahwa Fathimah, puteri Rasulullah SAW datang dan membuangkan kotoran itu dari bahu dan tengkuk beliau. Kemudian dia mendatangi mereka yang melakukan perbuatan buruk itu, sambil memaki mereka, tetapi mereka diam saja, tidak menjawab apa pun. Ketika itu Rasulullah SAW pun mengangkat kepalanya, sebagaimana beliau mengangkat kepala sesudah sempurna sujud. Apabila sudah selesai dari sembahyangnya, beliau lalu berdoa: Ya Allah! Ya Tuhanku! Balaslah kaum Quraisy itu atas penganiayaannya kepadaku! Balaslah atas Utbah, Uqbah, Abu Jahal dan Syaibah! Sekembalinya dari masjid, beliau telah ditemui di jalanan oleh Abul Bukhturi yang di tangannya memegang cambuknya.</span></div><div style="line-height: 20px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Bila Abul Bukhturi melihat wajah Nabi SAW dia merasa tidak senang, karena dia tahu ada sesuatu yang tidak baik terjadi terhadap dirinya: 'Hai Muhammad! Mengapa engkau begini?' tegur Abul Bukhturi. 'Biarkanlah aku!' jawab Nabi SAW ' Tuhan tahu, bahwa aku tidak akan melepaskanmu sehingga engkau memberitahuku, apa yang terjadi pada dirimu terlebih dulu?!' Abul Bukhturi mendesak Nabi SAW untuk memberitahunya apa yang telah terjadi. Apabilla dilihatnya beliau masih mendiamkan diri, dia berkata lagi: 'Aku tahu ada sesuatu yang terjadi pada dirimu, sekarang beritahu!' pinta Abul Bukhturi lagi Apabila Nabi SAW melihat bahwa Abul Bukhturi tidak mau melepaskannya, melainkan sesudah beliau memberitahunya apa yang terjadi, maka beliau memberitahunya apa yang terjadi: 'Abu jahal membuat angkara!' beritahu Nabi SAW 'Abu jahal lagi? Memang sudah aku kira, apa yang dibuat kepadamu kali ini?!' tanya Abul Bukhturi lagi. 'Dia menyuruh orang meletakkan kotoran unta ke atas badanku ketika aku sedang bersujud dalam sembahyangku,' jelas Nabi SAW 'Mari ikut aku ke Ka'bah,' bujuk Abul Bukhturi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><br />
</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Abul Bukhturi dan Nabi SAW pun pergi ke Ka'bah dan terus menuju ke arah tempat duduk Abu jahal. Abul Bukhturi kelihatan marah sekali. 'Hai Bapaknya si Hakam!' teriak Abul Bukhturi. 'Engkau yang menyuruh orang meletakkan kotoran unta ke atas badan Muhammad ini?' katanya dengan keras. 'Ya,' jawab Abu Jahal. 'Apa yang engkau mau?' Abul Bukhturi tidak banyak bicara, melainkan ditariknya cambuknya lalu dipukulnya kepala Abu jahal berkali-kali. Orang ramai di situ lari berhamburan, dan teman-teman Abu jahal hiruk-pikuk menyalahkan Abul Bukhturi. 'Celaka kamu!' jerit Abu Jahal memprotes, dan badannya terlihat kesakitan karena pukulan cambuk Abul Bukhturi itu.' Dia layak diperlakukan begitu, karena dia menimbulkan permusuhan di antara kita sekalian, agar terselamat pula dia dan kawan-kawannya... !' tambah Abu jahal lagi. (Majma'uz Zawa'id 6:18)</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Menurut Ahmad yang meriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ra. katanya: Aku lihat semua orang yang dijanjikan Nabi SAW akan mati itu, semuanya terbunuh di medan Badar, tiada seorang pun yang terselamat. (Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:44).</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Sumber : http://www.blogger.com</span></span></div></div></div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-39991238206259181182011-07-10T13:14:00.001-07:002011-07-10T13:14:50.367-07:00Dakwah Rasulullah SAW di Medan Perang<h3 class="post-title entry-title" style="color: black;"><a href="http://tabligh-islam.blogspot.com/2011/01/dakwah-rasulullah-saw-di-medan-perang.html"></a> </h3><span style="color: black;"> </span> <div class="post-header" style="color: black;"> </div><span style="color: black;"> </span><div class="post-body entry-content" style="color: black;"> <div dir="ltr" style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Ada banyak riwayat yang mengatakan, bahwa Rasulullah SAW tidak akan memulai peperangan, kecuali sesudah menyeru terlebih dahulu untuk memeluk Islam.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">(Nashbur-Raayah 2:278; Majma'uz-Zawa'id 5:304; Kanzul Ummal 2:298).</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span">Ibnu Mandah dan Ibnu Asakir telah memberitakan dari Abdul Rahman bin A'idz ra. katanya: Apabila Rasulullah SAW mengutus pasukannya ke medan perang, terlebih dahulu Beliau berpesan kepada mereka, katanya: Berlembutlah kepada manusia, dan jangan memulai sesuatu tindakan, sebelum kamu mengajak mereka kepada agama Allah. Sesungguhnya tiada penghuni rumah, atau penduduk kampung, yang dapat kamu membawa mereka kepadaku dalam keadaan memeluk Islam, itu adalah lebih baik kepadaku dari kamu membawa kepadaku wanita-wanita mereka dan anak-anak mereka yang kamu tawan, padahal kamu telah membunuh semua lelaki-lelaki mereka.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">(Al-Ishabah 3:152; Musnad Termidzi 1:195)</span></span></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Pesan Rasulullah SAW kepada Pasukan Jihad</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Riwayat dari Buraidah ra. katanya: Apabila Rasulullah SAW mengutus satu pasukan, atau pasukan untuk berperang, ia berpesan kepada ketua atau panglimanya supaya senantiasa bertaqwa kepada Allah, khususnya pada diri mereka dan juga pada semua kaum Muslimin, kata Beliau: "Jika kamu bertemu dengan musuh kamu dari kaum musyrikin, ajaklah mereka kepada satu dari tiga perkara, dan kiranya mereka menerima apa saja dari antara tiga perkara itu, hendaklah kamu menerimanya dan berhentikan menyerang mereka":</span></span></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span">1. Ajak mereka untuk memeluk Islam, jika mereka menerimanya, biarlah mereka memeluk Islam, dan berhenti menyerang mereka.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">2. Ajaklah mereka untuk berpindah dari negeri mereka ke negeri orang yang berhijrah (yakni negeri Islam), dan beritahu mereka jika mereka setuju, akan diberi hak seperti yang diberikan kepada kaum yang berhijrah, dan menanggung hak seperti yang ditanggung oleh mereka. jika mereka enggan berpindah, dan ingin rnenetap di negeri mereka, maka beritahu mereka bahwa mereka harus bersikap seperti kaum badui Arab yang telah memeluk Islam, berlaku ke atas mereka semua hukum-hukum Allah yang dilaksanakan ke atas kaum yang beriman, dan bahwa mereka tidak berhak untuk menerima jizyah dan harta rampasan perang, kecuali jika mereka turut berjihad dengan kaum Muslimin.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">3. Jika mereka enggan juga semua tawaran itu, maka berundinglah dengan mereka supaya mereka membayar jizyah (pajak), jika mereka terima, hendaklah disetujui dan hentikan serangan kepada mereka. Tetapi, jika mereka enggan dan menolak juga, maka mintalah bantuan kepada Allah dan perangilah mereka itu. Kemudian, apabila kamu mengepung penduduk yang berlindung di dalam bentengnya, lalu mereka memohon supaya kamu memberikan keputusan kepada mereka dengan hukuman Allah, maka janganlah kamu menuruti permohonan mereka itu, kerana kalian tidak mengetahui apa yang akan diputuskan Allah kepada mereka. Akan tetapi putuskanlah menurut kebijaksanaan kamu, dan tetapkanlah ke atas mereka sesudah itu apa yang dipandang wajar!</div></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span">(Muslim 2:82; Abu Daud, hal. 358; Ibnu Majah, hal. 210, dan Baihaqi 9:184)</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span">Ada beberapa riwayat yang memberitakan dari Saiyidina Ali bin Abu Thalib ra. bahwa Rasulullah SAW pernah mengutusnya ke medan perang, dan setelah pasukannya berangkat, Beliau lalu menyuruh orang mengejar pasukan itu supaya menyampaikan pesan Rasulullah SAW yang berbunyi: jangan kamu memerangi musuh kamu sebelum kamu menyeru mereka kepada agama Islam terlebih dahulu.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span">Dalam pembicaraan yang disampaikan oleh Sahel bin Sa'ad ra. yang dinukil oleh Bukhari dan lainnya, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Ali ra. pada peperangan Khaibar: Berangkatlah dengan segera, hingga engkau tiba di medan perang mereka, kemudian serulah mereka kepada Islam, dan beritahu mereka apa yang diwajibkan Allah dari hal hak-haknya. Demi Allah, seandainya Allah berikan petunjuknya kepada seorang saja di antara mereka di tanganmu, itu adalah lebih baik dari engkau memiliki unta-unta merah!</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span">Ibnu Sa'ad telah meriwayatkan dari Farwah bin Missik Al-Qathi'i ra. berkata: Sekali peristiwa aku datang kepada Rasulullah SAW: "Wahai Rasulullah! Boleh atau tidakkah aku memerangi kaumku yang enggan memeluk Islam dengan mereka yang telah memeluk Islam", tanya Farwah. "Ya, boleh!" jawab Rasulullah SAW "Tapi, wahai Rasulullah!" tambahku, "mereka itu dari keturunan Saba', mereka terkenal kuat dan berani mati!" aku cuba menerangkan situasi yang sebenarnya. "Ya, boleh dan aku benarkan kamu memerangi mereka itu, walaupun mereka Saba' sekalipun!" Rasulullah SAW mengizinkanku untuk meneruskan cita-citaku itu. Berkata Farwah: Aku pun meninggalkan majlis Rasulullah SAW itu kembali ke rumah untuk membuat persiapan. Rupanya waktu itu, telah turun firman Allah ta'ala yang menjelaskan lagi tentang permasalaan Saba' tadi. Lalu Beliau menyuruh mencariku dengan mengutus orang untuk memanggilku. Malangnya aku juga sudah berangkat. Maka utusan itu pun mengejarku dan mengajakku kembali untuk menemui Rasulullah SAW. Apabila aku memasuki majelisnya, aku dapati Beliau sedang duduk dan dikelilingi oleh beberapa orang sahabatnya, lalu Beliau berkata: "Wahai Farwah! Mulaikanlah dengan menyeru mereka kepada Islam terlebih dahulu, siapa yang setuju terimalah darinya. Dan siapa yang enggan, jangan engkau lakukan apa-apa terhadapnya, sehingga datang perintah Allah kepadaku!". "Ya Rasulullah! Apa itu Saba'?" terdengar seorang sahabat bertanya, "apakah dia mengenai tanah Saba' ataupun puterinya?". "Bukan", jawab Rasulullah SAW. "Dia bukan tanahnya atau puetrinya. Tetapi dia seorang lelaki Arab yang beranak sepuluh. Enam dari padanya berpindah ke Yaman, dan empat yang lain berpindah ke Syam". Rasulullah SAW menjelaskan hakikat Saba' itu. Kemudian Beliau menyambung pula: "Adapun yang pergi ke Syam, yaitu: Lakham, Judzam, Chassan dan Amilah", Beliau berhenti sebentar, kemudian menyambung lagi, "adapun yang ke Yaman, maka mereka itu: Azd, Kindah, Himyar, Asyfariyun, Anmar dan Mudzhij". Terdengar pula suatu pertanyaan lagi meminta penerangan, Siapakah Anmar itu?". "Dia itulah yang dari keturunan Khats'am dan Bujailah", jelas Rasulullah SAW, lagi.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">(Thabaqat Ibnu Sa'ad 2:154, dan Kanzul Ummal 1:260)</span></span></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Dalam versi Ahmad dan Abd bin Humaid yang diriwayatkannya dari Farwah juga, bahwa dia berkata: Aku telah mendatangi Rasulullah SAW meminta izinnya untuk memerangi orang yang tidak mau memeluk Islam, kataku: "Bolehkah aku memerangi orang yang enggan memeluknya dengan mereka yang telah memeluk Islam dari kaumku?". "Ya, boleh", jawab Rasulullah SAW. "Engkau boleh memerangi orang yang enggan memeluk Islam itu dengan siapa yang telah memeluk Islam dari kaummu". Setelah aku pergi, Beliau lalu memanggilku kembali, seraya berkata: "Jangan engkau memerangi mereka, sehingga engkau menyeru mereka kepada Islam terlebih dahulu". Tiba-tiba terdengar suara orang bertanya kepada Beliau, katanya: "Wahai Rasulullah! Saba' itu, apakah lembah, atau bukit, ataupun apakah dia sebenarnya?". "Bukan semua itu", jawab Rasulullah SAW, "tetapi dia adalah seorang Arab yang beranak sepuluh orang anak...". Dan seterusnya sehingga akhir penerangan Rasulullah SAW seperti yang disebutkan di atas tadi</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">(Tafsir Ibnu Katsir 3:531)</span></span></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Thabarani meriwayatkan dari Khalid bin Said ra. katanya: Rasulullah SAW pernah mengutusku ke negeri Yaman, seraya berpesan: Siapa yang engkau temui dari kaum Arab, lalu terdengar darinya suara azan, janganlah engkau mengganggunya. Dan siapa yang mendatangi suara azan, ajaklah mereka kepada Islam.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">(Majma'uz-Zawa'id 5:307)</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Sumber : http://www.blogger.co</span></span></div></div></div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-39459714757717882002011-07-10T13:09:00.000-07:002011-07-10T13:09:05.979-07:00Bayan Maulana Ismail<h3 class="post-title entry-title" style="color: black;"><a href="http://tabligh-islam.blogspot.com/2011/01/bayan-maulana-ismail.html"></a> </h3><span style="color: black;"> </span> <div class="post-header" style="color: black;"> </div><span style="color: black;"> </span><div class="post-body entry-content" style="color: black;"> <div dir="ltr" style="text-align: left;"><h3 class="post-title entry-title" style="background-image: url("http://www2.blogblog.com/rounders/icon_arrow.gif"); background-position: 10px 0.5em; border-color: rgb(187, 187, 187); border-style: dotted; border-width: 0px 1px 1px; color: blue; display: block; font: bold 135%/1.5em 'Trebuchet MS',Verdana,Arial,sans-serif; margin: 0px; padding: 2px 14px 2px 29px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: x-small; font-weight: normal; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span">• Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,</span></span></h3><div class="post-body entry-content" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: dotted; border-bottom-width: 0px; border-left-color: rgb(187, 187, 187); border-left-style: dotted; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(187, 187, 187); border-right-style: dotted; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(187, 187, 187); border-top-style: dotted; border-top-width: 0px; line-height: 18px; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 1px; padding-left: 29px; padding-right: 14px; padding-top: 10px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">• Allah SWT yang mencipta segala-galanya. Segala yang terlihat dan tidak terlihat dicipta oleh Allah SWT. Allah SWT mencipta makhluk adalah untuk ujian bagi manusia supaya mengenal Allah SWT. Allah SWT menjadikan semua makhluk dengan qudrat Allah SWT. Mati dan hidup semua di tangan Allah SWT. Keadaan-keadaan yang wujud di antara hidup dan mati semua Allah SWT yang mewujudkan. Apa yang berlaku dalam semua kehidupan makhluk bergantung dengan qudrat Allah SWT. Apa yang wujud semua dari Allah SWT, ikhtiar manusia juga dari qudrat Allah SWT dan bukan usaha manusia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">• Terbentuk kehidupan dan kemusnahan, kebaikan, keburukan bukan bergantung pada makhluk atau asbab tetapi bergantung kepada qudrat Allah SWT. Oleh itu Allah SWT telah hantar nabi-nabi dan rasul-rasul untuk memahamkan kepada manusia supaya menjalani kehidupan ini mengikut kehendak Allah SWT. Begitulah semua 124 ribu nabi dan rasul diutus ke muka bumi ini supaya menyeru manusia kepada beriman kepada Allah SWT. Begitulah seterusnya dakwah Rasulullah SAW.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">• Baginda SAW menyeru bahwa semua keadaan yang wujud datang daripada qudrat Allah SWT. Apa yang berlaku dan sedang berlaku serta apa-apa yang akan berlaku semuanya datang dari Allah SWT. Inilah dakwah nabi-nabi termasuk Nabi SAW bahwa kejayaan manusia bukan bergantung kepada apa yang diusahakan oleh manusia, akan tetapi bergantung kepada apa yang ditetapkan oleh Allah SWT. Kelemahan manusia ialah yakin manusia terkesan dengan apa yang dilihat memberikan manfaat dan mudharat. Sebenarnya kesan manfaat dan mudharat pada asbab itu bukan dari makhluk tersebut, tetapi Allah SWT yang memberi kesan. Makhluk itu sebenarnya tidak dapat berbuat apa-apa. Maulana memberi contoh mengenai bola lampu dan kabel letrik, sebenarnya benda itu tidak dapat mengeluarkan cahaya tetapi arus letrik itu adalah berpunca daripada generator letrik. Begitulah semua apa yang kita lihat, kebaikan dan keburukan datang dari qudrat Allah SWT. Begitulah dakwah Anbia’ menyeru manusia kepada zat dan qudrat Allah SWT.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">• Hari ini apabila umat telah tinggalkan dakwah, maka yakin umat dan fikiran umat telah rosak. Semua ini berpunca daripada perbicaraan yang salah dan tidak lagi membicarakan kebesaran Allah SWT. Syaitan datang untuk membawa kita menjadi orang yang didakyahkan kepada perkara bathil. Inilah perbicaraan rata-rata orang Islam di seluruh dunia dimana mereka tidak lagi berbicara tentang kebesaraan Allah SWT, sebaliknya membicarakan kehebatan dunia. Dengan ini manusia yakin pada benda atau asbab yang dibicarakan dan tidak lagi terkesan dengan kekuasaan dan qudrat Allah SWT. Oleh itu kesesatan telah merata di seluruh dunia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">• Sesungguhnya kehidupan manusia bukan tebentuk dari harta benda, tetapi kehidupan manusia terbina dengan iman dan amal. Untuk keselamatan dan keamanan usaha atas iman perlu diadakan, dimana manusia akan benar-benar yakin terhadap zat dan qudrat Allah SWT. Allah SWT yang memelihara rezeki seluruh makhluk termasuk diri kita. Dalam pembinaan iman, jangan campur-adukkan kebesaran Allah dengan ghairullah (selain dari Allah).</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">• Melalui usaha dakwah Allah SWT akan kembangkan hidayah ke seluruh alam. Melalui dakwah manusia kepada kebesaran Allah SWT, maka Allah SWT akan memasukan iman dalam diri orang yang membicarakan kebesaran Allah SWT. Begitu juga jika kita dakwahkan kehidupan suci murni Nabi SAW, orang itu yang akan dapat taufik hidayat untuk mengamalkan sunnah-sunnah Nabi SAW, dan kehidupan sunnah akan tersebar. Oleh itu kita perlu membentuk iman supaya wujud suasana iman bukan saja di marhalah kita tetapi di seluruh alam.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">• Apabila kita tinggalkan dunia ini dalam jazbah orang yang hidupkan usaha Nabi SAW, maka kita akan dibangunkan di hari akhirat bersama Nabi SAW. Oleh itu asas kerja kita perlu usahakan kerja Nabi. Kerja Nabi tidak perlukan harta dan benda tetapi keinginan dalam hati. Jadikan kerisauan dan fikir kita seperti fikir risau Nabi SAW. Apabila pembicaraan mengenai kebesaran Allah SWT telah umum, maka Allah SWT akan wujudkan isti’dat kcpada seluruh umat untuk mengamalkan keseluruhan agama. Allah SWT sendiri akan wujudkan agama di seluruh alam. Oleh itu, kita perlu bergerak membuat kerja Nabi SAW diseluruh alam. Kita perlu bertaubat bersungguh-sunggun kerana tidak menjadikan fikir Nabi SAW sebagai fikir kita dan tidak menjadikan maksud hidup Nabi SAW sebagai maksud hidup kita.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">• Kita perlu yakin dengan janji Allah SWT. Allah SWT berfirman yang maksudnya, “Wahai orang-orang yang beriman, jika kami membantu agama Allah, Allah akan membantu kamu”. Allah akan bertindak mengikut sangkaan manusia. Kita perlu berhajat kepada Allah SWT, kita perlu selalu menuju kepada Allah SWT. Kita perlu senantiasa mendengar pembicaraan iman, perlu memberi keputusan untuk menghidupkan kerja Nabi ke seluruh alam hingga akhir hayat kita.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">• (Dipetik daripada Bayan subuh Maulana Ismail Uspra, Ijtima’ Tongi 2002.)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sumber : http://www.blogger.com</span></div></div></div></div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-74771367348349865522011-07-10T12:59:00.000-07:002011-07-10T12:59:12.449-07:00Strategi Jitu Dakwah - Tabligh Membingungkan Inteligen Barat<span style="color: black;"> </span> <div class="post-header" style="color: black;"> </div><span style="color: black;"> </span><div class="post-body entry-content" style="color: black;"> <div dir="ltr" style="text-align: left;"><h2 class="date-header" style="font-family: 'Trebuchet MS', Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-weight: normal; line-height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1.5em; text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,Arial,sans-serif; font-size: x-small; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="text-decoration: none;">As<a href="http://dalamdakwah.wordpress.com/2009/04/24/strategi-jitu-dakwah-jt-membingungkan-inteligen-barat/" rel="bookmark" style="color: black; text-decoration: none;" title="Strategi Jitu Dakwah JT Membingungkan Inteligen Barat">salam Aleikum Wa Rehmatullah Wa Barakatuhu</a></span></span></h2><div class="post uncustomized-post-template" style="float: none; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><div class="post-body" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="fullpost" style="display: inline;"></span></div><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="fullpost" style="display: inline;">Sebuah artikel di harian Guardian ,Inggris, ditulis dengan paragraph pertama ketakutan seperti ini:</span></div><span class="fullpost" style="display: inline;"></span><br />
<div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="Apple-style-span">“Thousands of young Muslim men are attending meetings in east London every week run by a fundamentalist Islamic movement believed by western intelligence agencies to be used as a fertile recruiting ground by extremists”. (Ribuan anak-anak muda muslim menghadiri pertemuan di timur London setiap minggu, pertemuan tersebut diselenggarakan oleh gerakan fundamentalis Islam yang diyakini oleh kalangan intelejen sebagai basis perekrutan ektrimis muslim)”</span></div><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="Apple-style-span">Paragraf lainnya:</span></div><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="Apple-style-span">On Thursday evening, the Guardian witnessed around 3,000 men from as far afield as Great Yarmouth and the Isle of Wight stream through the backstreets of Stratford to the meeting. There, at the gates of a seemingly derelict industrial site, men in fluorescent jackets waved those who are known to the Tablighi Jamaat hierarchy under a security barrier, and into one of three fields that surround a cluster of prefabricated buildings which form a temporary mosque.</span></div><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="fullpost" style="display: inline;">(Pada hari kamis malam jum’at The Guardian menyaksikan sekiatr 3.000 orang dari area sekitar Great Yarmouth dan Isle of Wight bergerak menuju tempat pengajian………..dst)</span></div><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="Apple-style-span">Kemudian artikel tersebut dilanjutkan dengan prasangka-prasangka yang …jelas mengada-ada dan phobia. Prasangka tersebut kemudian dibantah oleh Emdad Rahman dalam tulisannya di bawah ini. Dia menulis mengenai analisa berita di Guardian yang berusaha mengaitkan JT dengan terorisme.</span></div><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="Apple-style-span">Intinya, dengan strategi jitu JT yang tidak menggunakan kekerasan, tidak ngomong politik, tidak menjelekkan pihak lain baik muslim maupun non muslim serta tidak bicara khilafiyah membuat banyak analis intelijen barat bingung.</span></div><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="Apple-style-span">Mau nyari kejelekannya dari mana JT ini. Mau dijebak dg scenario kekerasan, bagaimana menjebaknya, karkun2 ini tidak bicara kekerasan. Mau diadu domba, bagaimana mengadu dombanya karkun2 ini tidak bicara kejelekan orang lain. Mau diblokir rekeningnya, bagaimana memblokirnya, markas mereka tidak punya rekening khusus, karkun2 itu menggunakan dana pribadinya untuk keliling dunia berdakwa, mereka tidak mencari-cari sumbangan. Mau dibenturkan dg partai politik, bagaimana membenturkannya mereka tidak bicara politik dalam pengajian-pengajiannya.</span></div><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="Apple-style-span">Maka bingunglah intelejen-intelejen barat tersebut sampai sekarang dan IngsyaAlloh sampai hari kiamat. Sementara dada mereka sesak karena tiap hari ribuan orang-orang bule masuk islam dengan suka rela asbab dakwah para karkun. Semoga amal ibadah kita menjadi penyejuk mata kita di surga kelak. Amiin</span></div><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><span class="Apple-style-span"><span class="post-author">Diposting oleh Soero</span></span></div><div align="justify" style="line-height: 1.3em; margin: 0px 0px 0.75em;"><span class="Apple-style-span"><span class="post-author">Sumber : </span></span>http://www.blogger.com</div></div></div></div></div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-9796763225708725522011-07-10T12:42:00.000-07:002011-07-10T12:42:51.312-07:00ALAMAT MARKAZ TABLIGH SELURUH DUNIA Worldwide Tablighi Markaz Addresses<div class="post-body entry-content"><div style="margin: 0in;"><strong> Abu Dhabi:</strong></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">Kaleem Razal, Al-Musaffah, Abu Dhabi. 971-2-721-..<br />
<br />
<strong>Afghanistan:</strong></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">Haji Md Meer, Sarai Nelam Farrush, Shahbazar, Kabul. 155-23798<br />
<br />
<strong>South Africa:</strong></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">Markaz, Bait-un-Nur, 17, 11th Avenue Mayfair, Johannesburg. 011-8392633<br />
Kirk St Masjid, 12 Kirk St, 2001 Johannesburg. (G. M. Padia) 27-31-923-841, faks 27-11-852-4011</div><strong>Albania:</strong><br />
<br />
Dr Abdul Latif Saleh, Tirana. +355-42-25440/25438<br />
Seshi Avni Rustemi, Tirana. +355-42-23038<br />
Dr Skender Durresi, Tirana. +355-42-32710<br />
<br />
<strong>Aljazair:</strong><br />
<br />
Masjid An-Najah, Al-Mohammedia, Algeria. (Belqasim Merad 213-2-750)<br />
<br />
<strong>USA(UNITED STATE OF AMERICA):</strong><b><br />
</b><br />
Dearborn Mosque, 9945 West Vernor Highway, Dearborn, Detroit. +1-313-8429000<br />
Markaz New York, 425, Montauk Avenue, Apt. 1, Brooklyn, New York.<br />
Markaz, Masjid Falah, 42-12, National St., Corona, New York. (Loqman Abdul Aleem) +1-718-4767968<br />
Abdur Raqeeb, 130, 69th St., Guttenberg, NJ 07093. +1-201-86.. , +1-718-8587168 (faks – Faqir)<br />
Markaz, 820 Java Street, Los Angeles. (dekat Arbor Vitae St.) +1-310-4199177 (Dr Abd Rauf)<br />
Farouq Toorawa, Los Angeles. +1-310-6755456<br />
Masjid Al-Noor (Markaz), 1751 Mission Street, San Francisco. +1-415-5528831<br />
Vallejo Mosque, 727 Sonoma Boulevard, Vallejo, California. +1-707-6452024<br />
Naser Sayedi, 1777 East West Road, P.O.B. 1703, Honolulu. +1-808-735..<br />
L/Cpl Chaudary, Hawaii. +1-808-2575721<br />
Islamic Centre, 1935, North Eo Place, Manoa, Honolulu.<br />
<br />
<strong>Angola:</strong><br />
Comunidade Islamica em Angola, Caika Posta 2630, Luano.<br />
<br />
<strong>Argentina</strong>:<br />
Ahmad Abboud, Centro Islamico, Av. San Juan 3049/53, Buenos Aires. 54-1-973577<br />
<br />
Australia:<br />
Markaz, 90 Cramer Street, Preston 3074, Melbourne.<br />
Sheikh Mo’taz El-Leissy, Melbourne. 61-3-94784515<br />
Markaz, 765 Wangee Road, Lakemba, Sydney. 61-2-97593898<br />
S. Hamid Latif, Lakemba Mosque, 63/65 Wangee Road, Lakemba 2195, Sydney. 61-2-759-3899, 61-3-470-2424<br />
Markaz, 427 William Street, Perth.<br />
Abdul Wahab, Perth. 61-9-4596826<br />
<br />
<strong>Austria</strong>:<br />
A. Khaleque Qureshi, Masjid Belal, Diefenbachgasse 12/12, 1150 Wien. 43-1-9387615, 43-1-7366125<br />
<br />
<strong>Azerbaijan</strong>:<br />
<br />
S. Uzair M. Ali, Orzhenigidzebskoy, Noboy Gumarbel M3/2F (?)<br />
<br />
<strong>Bahamas</strong>:<br />
<br />
Jamaat ul Islam, P.O. Box 10711, Nassau.<br />
<br />
<strong>Bahrain</strong>:<br />
A Aziz Baluch, P.O. Box 335, Manama. 953-256-707<br />
<br />
<strong>Bangladesh</strong>:<br />
Maulana A Aziz, Kakrail Masjid, P.O. Ramna, Dhaka. 88-02-239-457<br />
<br />
<strong>Barbados</strong>:<br />
Maulana Yusuf Piprawala, Kensington New Road, Bridgetown. 1-809-426-8767<br />
<br />
<strong>Belanda</strong>:<br />
Moskee Arrahman (Markaz), Van Ostade str. 393-395, 1074 Amsterdam. (Tram no. 4 dari stesen keretapi) (Al-Kabiri) 31-20-764073<br />
<br />
<strong>Belgium</strong>:<br />
Masjid Noor, Rue Massaux 6, Gemeente Schaarbeek, 1030 Brussels. (Mostafa Nooni) 32-2-219-7847<br />
Masjid Van Slambrouck, Fortuin St. 6, B8400 Oostende.<br />
<br />
<strong>Belize</strong>:<br />
Md Riaz, 3132 Kraal Road, Belize City.<br />
<br />
<strong>Bermuda</strong>:<br />
Md Mosque, Basset Bldg Court, St. Ram, Hamilton<br />
.<br />
<strong>Biera</strong>:<br />
Omar Osman, P.O. Box 382 (?), Biera. 23260<br />
<br />
<strong>Bolivia</strong>:<br />
Biab Khalil, P.O. Box 216, La Paz. BX 5418 (teleks)<br />
<br />
<strong>Brazil</strong>:<br />
A Aziz Alinani, Imam, Centro Islamica, Ax W-5 Norte, Brazil. 55-11-278-6789<br />
<br />
<strong>Britain</strong>:<br />
Markazi Mosque, South Street, Saville Town, Dewsbury. (Hafez M Patel) 44-924-460760, 44-924-46685? (faks)<br />
East London Markazi Masjid, 9-11 Christian St, Off Commercial Road, London E1. (Zulfiqar) 44-71-4811294<br />
<br />
<strong>Brunei</strong>:<br />
Hj Jamili Hj Abbas, 647 Kg Lumapas. 673-8-810480, 673-2-337488.<br />
<br />
Bulgaria: Hj Mahadi, Bandar Sri Begawan. 332148<br />
Mufti Basri Osman, Plovdiv. 359-2-233-109<br />
<br />
<strong>Cad</strong>:<br />
Masjid-e-Noor, Share Namer, N O’Jamina. (Adam Yusuf Amin)<br />
<br />
<strong>Cecen</strong>:<br />
Dudaeb Shakmarze, Ul. Khakalskaya 90/2/42, Grozni.<br />
<br />
<strong>Cile</strong>:<br />
Taufiq Rumie, Edwardo Castillo Valesco 1160, Nunoa, Santiago. 56-2-496-081, 56-2-294-182<br />
<br />
<strong>China</strong>:<br />
Hilal D. C. Guangyun, V. C., Stand Comm, East Dist. Peoples Congress, .<br />
.<br />
<strong>Dagastan</strong>:<br />
Habibullah, Sk Mohuddin, village Gubdan, Lewanshowski.<br />
<br />
<strong>Denmark</strong>:<br />
Makki Masjid, Brikegade 4 KLD, N Kobenhavn (Copenhagen). 45-43-(35)-361-513<br />
Centre Mosque, Morbaerhaven Block 18 c/4, 2060 Albertslund. 02-454368<br />
<br />
<strong>Dubai</strong>:<br />
Shaikh Hamdan, Masjid al Kasis, Al Kasis No. 3, dekat Umm Kulsum Che.<br />
<br />
<strong>Ireland (Eire):</strong><b><br />
</b>Masjid, 7 Harringto Street, Dublin.<br />
Dublin Islamic Centre, 163, South Circular Road, Dublin 8.<br />
Md Shigara, 21, Wolseley Street, Dublin 3. 353-1-540-027<br />
<br />
<strong>Ethiopia</strong>:<br />
M. M. Kechia, Abu Bakr Masjid, Kwas Maida, Addis Ababa. 251-1-130-208, 135-823 (Ibrahim Sufra)<br />
<br />
<strong>Feringgi</strong><br />
Abu Bakar Sulil, Masjid Odiveas, Rua Thomas de Anunciacao 30 R/C Esq, Odiveas 2675, Lisboa.<br />
<br />
<strong>Fiji</strong>:<br />
Noor Ali, Raki Raki Jama Masjid, P.O Box 15, Raki Raki, Fiji. 679-24440, 679-94002<br />
<br />
<strong>Filipina(phllipine):</strong><b><br />
</b>Masjid Abu Bakar, Marawi City, Lanao del Sur, Mindanao.<br />
<br />
<strong>Finland:</strong><b><br />
</b>Omar Nizamuddin, Puutarhankatu 18A, Helsinki. 358-21-513-572<br />
Masjid, Fredrinkatu 33B, 00120 Helsinki 12. 358-0-643-579, 358-0-149-6395<br />
Masjid, Abrahaminkatu<br />
<br />
<strong>Gambia:</strong><b><br />
</b>Abdul Wadood, Arabic Madrassa, Serekunda.<br />
Ghana:<br />
T. Osang, P.O. Box 170A, Rock of Islam Mosque, Labadi, Accra. 233-21-663-443, 665-06<br />
<br />
<strong>Guinea:</strong><b><br />
</b>Md Boye, P.O. Box 12294, Barry, Conakary.<br />
<br />
<strong>Guinea Bissau:</strong><b><br />
</b>Abayu Bayo, Jamia Kabir, Bissau.<br />
<br />
<strong>Guyana</strong>:<br />
Azim Khan, 35, Kraig Village, East Bank, Demerara. 592-(02)-62269 (Georgetown)<br />
<br />
<strong>Hong Kong:</strong><b><br />
</b>Masjid Ammar, 40-01 Kwon Road, Wanch.. 5-892-0720 (Md Qadeem, Zafar 852-3-5-239-975)<br />
<br />
<strong>Hungari</strong>:<br />
A. Hafez, Flat 9, 84 Linen Kurt, Budapest. 36-1-833-905, 36-1-276-0482 (Babikir)<br />
Dr Izzedin, Estergomiut 56/VII/26, 1138 Budapest.<br />
Ibrahim, Fortuna (hotel murah), Szolgaltaro GMk, 1073 BP, Akacf<br />
<br />
<strong>India</strong>:<br />
Banglawali Masjid, 168 W. Nizamuddin, Basti Nizamuddin, New Delhi. 91-11-494-7137 (faks: Farooq),<br />
617-142 (..)<br />
<br />
<strong>Indonesia</strong>:<br />
Masjid Jamek, 83 Jalan Hayam Waruk, Kebun Jeruk, Jakarta Barat. (Ahmad Zulfikar) 62-21-821-236, 639-5585, 682-378<br />
Masjid Istiqlal, Jalan Yos Sudarso, Dumai, RIAU.<br />
<br />
<strong>Iran</strong>:<br />
Al Amir A Roaf, Masjid e Tauhidi, Zahedan.<br />
Iraq:<br />
Sk Kazim, Montaga Buhimania Al Karich, Share Mar’uf, Baghdad.<br />
<br />
<strong>Italy</strong>:<br />
El Amrani, 3231 Via Vanzetti No. 3, Cita di Sudi (Cascino Rosa), Milano. 39-10-952-20?, 39-6-802-258<br />
Masjid, Via Bertoloni 22/24, Roma<br />
Masjid,Via Berthollet 24, Torino<br />
Masjid, Via de Groce 3 (Tingkat 4), Trieste<br />
Jabaltariq<br />
Masjid Cesemate Sq., Main Street, Gibraltar. 350-73058<br />
<br />
<strong>Jamaika</strong>:<br />
Naeem A. Muta’ali, Muslim Community, 54 Wildman Street, Kingston. 1-809-9283516 (Akbar), 9286789 (Naeem)<br />
Islamic Center of Jamaica, 134 1/2 King Street, Kingston.<br />
<br />
<strong>Japan:</strong><b><br />
</b>Markaz Islaho Tarbiyat (Ichnowari), 1-1-6 Bingonishi, Kasukabe-Shi, Saitama-Ken, Tokyo 334.<br />
Ibrahim Ken Okubo, Room 105, Bingo Higashi 1-22-20, Kasukabe Shi, Saitama Ken, Tokyo 344. 0487-36-2767 (tel) 04-8738-0699 (faks)<br />
Syed Sohel 04-8736-2767<br />
Masjid Darus Salam, 772, Oaza Sakai, Sakai Machi, Sawa-gun, Gunma Ken.<br />
Hafiz Afzal 030-146-1419<br />
Masjid Shin Anjo (Nagoya), Bangunan Kamimoto, Tingkat Satu, 1-11-15, Imaike-cho, Anji-Shi, Aichi Ken.<br />
Najimuddin 030-56-32101<br />
Nufail 030-56-50432, 056-698-9408<br />
Masjid Takwa (Chiba), Sanbu-Machi, Sanbu-Gun, Ametsubo 65-12, Chiba Ken (dekat stesen JR Hyuga).<br />
Lokman 043-444-5464, 030-067-9223<br />
Shamin 010-404-4748<br />
Makki Mosque (Narimasu, Tokyo), stesen Narimasu (Tobu line).<br />
Asraf 010-609-2479<br />
Markaz Hon-Atsugi (Kanagawa). 0462-27-5936<br />
Islamic Center, 1-16-11 Ohara Setagayu ku, Tokyo 156. 03-7870916, 4606169<br />
Islamic Center, C Hoko Mansion 4-33-10 Kitazawa, Setagaya ku, Tokyo 156.<br />
Nerima K. K. Mati, 1-30-17 Kopsaki 205, Tokyo. 81-3-450-6820, 81-3-553-7665 (Ismail), faks 81-3-458-3967<br />
A. Aziz Mecavale, 175 Kumitashi Cho, Tokyo. (d/a Akarim Seth)<br />
<br />
<strong>GERMANY (Jerman):</strong><b><br />
</b>Md. Nawaz, Masjid, Muenchener str. 21, Frankfurt. (06175)1673, (0221)550..<br />
Md. Nawaz, Berliner str. 31, 6374 Steinbach. (06171) 75360<br />
Barbaros Gamii (masjid), Kyffhavser str. 26 (dekat Barbarossa Platz), 5 Koeln 1 (Cologne). (Husseinbeg<br />
Firat 467477, Zia) 0211-213870<br />
Masjid, Lindower str. 18-19, 1000 Berlin 65. (030) 4617026<br />
Masjid, Landwehr str. 25, Muenchen (Munich). (dekat stesen keretapi)<br />
Masjid, Steindamm, Hamburg. (dekat stesen keretapi)<br />
Masjid, Haupsletter str. 715, Stuttgart. 0711-6406775<br />
<br />
<strong>Jibouti</strong>:<br />
Salem Ahmad, Deeday Masjid, P.O. Box 730, Djibouti. 253-762-189, 5818 FIANEA (teleks)<br />
<br />
<strong>Jordan</strong>:<br />
Md Mustafa Al Wafai, Masjid Madeenat al Hujjaj, Mukhayam Het.. 962-6-774-257<br />
<br />
<strong>Kamerun</strong>:<br />
Osmany c/o Alhaj Md, P.O. Box 19, Marwah.237-291-5..<br />
<br />
<strong>CANADA(Kanada):</strong><b><br />
</b>Medina Masjid, 1015 Danforth Ave., Toronto. (Ismail Patel / Anjum Mohammad)1-416-465-7833.<br />
<br />
<strong>Kazakhstan</strong>:<br />
Baba Khanov, Muslim Religious Board of Central Asia, Alma Ata.<br />
<br />
<strong>Kenya</strong>:<br />
A. Shakoor, Londi Mosque, sebelah balai polis Kamakunsi, Nairobi. 254-2-764-224, 254-2-340-965<br />
<br />
<strong>Cyprus (Kibris):</strong><b><br />
</b>Ahmet Cetkin, Harika Camii, Palamud Sok No. 11, Asa Marao.<br />
<br />
<strong>SOUTH KOREA (Korea Selatan):</strong><br />
Imam Qamaruddin, Masjid Annur, GPO Box 10896, Seoul. 82-2-556-<br />
<br />
<strong>COSTA RICA (Kosta Rika):</strong><b><br />
</b>Mostafa Md Imam, Centro Islamico, Dasamprados Casa 7-16, San Jose. 506-272-878<br />
<br />
<strong>Kuwait</strong>:<br />
A Rashid Haroon, Subhan Markaz, Al Mantiga Sinaere, </div><div class="post-body entry-content"> </div><div class="post-body entry-content">Sumber : http://www.blogger.com </div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-38770695234106563452011-07-10T12:36:00.000-07:002011-07-10T12:36:07.878-07:00LANGKAH SYETAN MENELANJANGI WANITA<h3 class="post-title entry-title"><a href="http://tabligh-islam.blogspot.com/2011/01/langkah-syetan-menelanjangi-wanita_07.html"></a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <h2 style="margin-bottom: 2.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;"><i>Allah berfirman :</i></span></span></h2><h2 style="margin-bottom: 2.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small; font-weight: normal;"><em><b><span style="border-bottom-color: windowtext; border-bottom-style: none; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: windowtext; border-left-style: none; border-left-width: 1pt; border-right-color: windowtext; border-right-style: none; border-right-width: 1pt; border-top-color: windowtext; border-top-style: none; border-top-width: 1pt; font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt; padding-bottom: 0in; padding-left: 0in; padding-right: 0in; padding-top: 0in;">“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan mu dan istri-istri orang mukmin : “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang” QS. Al-Ahzab (33) : 59.</span></b></em></span></h2><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalahdengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su'). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah. Berikut ini tahapan-tahapannya.</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><strong><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">I. MENGHILANGKAN DEFENISI JILBAB</span></strong><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’i tetap dipertahankan.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">1. Membuka Bagian Tangan</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya,dan ternyata para lelaki yang melihatnya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik,<span class="apple-converted-space"> </span><em><span style="border-bottom-color: windowtext; border-bottom-style: none; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: windowtext; border-left-style: none; border-left-width: 1pt; border-right-color: windowtext; border-right-style: none; border-right-width: 1pt; border-top-color: windowtext; border-top-style: none; border-top-width: 1pt; font-family: Calibri, sans-serif; padding-bottom: 0in; padding-left: 0in; padding-right: 0in; padding-top: 0in;">“Tuh tidak apa-apa kan?”</span></em></span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">2. Membuka Leher dan Dada</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu. Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa atau udara, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf V yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">3. Berpakaian Tapi Telanjang</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Setan berbisik lagi, Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam…. Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang, setan memberi ide baru.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Maka tergodalah si wanita, dicarilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin, begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ariyat (berpakaian tetapi telanjang).</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">4. Agak di Buka Sedikit</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha? Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Lalu dicobalah ide baru itu,dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketikaakan duduk atau naik ke jok mobil. Yah tersingkap sedikit nggak apa-apalah, yang penting enjoy, katanya.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><strong><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">II. TERBUKA SEDIKIT DEMI SEDIKIT</span></strong><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">1. Membuka Telapak Kaki dan Tumit</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Setan berbisik kepada para wanita, Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau dipotong saja hingga atas mata kaki. Ini baru agak longgar. Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yangmenarik perhatian orang.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">2. Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja (naik sedikit). Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">3. Terbuka Seluruh Betis</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang diemperan hingga yang bermerek kenamaan, seperti Cristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><strong><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">III. SERBA MINI</span></strong><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggungnya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan bikini. Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai,<strong><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Menelanjangi Kaum Wanita</span></strong>.</span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan :</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><em><span style="border-bottom-color: windowtext; border-bottom-style: none; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: windowtext; border-left-style: none; border-left-width: 1pt; border-right-color: windowtext; border-right-style: none; border-right-width: 1pt; border-top-color: windowtext; border-top-style: none; border-top-width: 1pt; font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt; padding-bottom: 0in; padding-left: 0in; padding-right: 0in; padding-top: 0in;">“Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapatmenolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sesungguhnya orang-orang yang lalim itu mendapat siksaan yang pedih” QS. Ibrahim (14) : 22.</span></em><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti :</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><em><span style="border-bottom-color: windowtext; border-bottom-style: none; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: windowtext; border-left-style: none; border-left-width: 1pt; border-right-color: windowtext; border-right-style: none; border-right-width: 1pt; border-top-color: windowtext; border-top-style: none; border-top-width: 1pt; font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt; padding-bottom: 0in; padding-left: 0in; padding-right: 0in; padding-top: 0in;">“Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api neraka” QS.Al-Baqarah (2) : 167</span></em><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Semoga kita tidak terjerumus godaan-godaan setan, jangan sampai kita terjerumus ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia maupun di akhirat.</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Wallahua’lam bishowab.</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><em><span style="border-bottom-color: windowtext; border-bottom-style: none; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: windowtext; border-left-style: none; border-left-width: 1pt; border-right-color: windowtext; border-right-style: none; border-right-width: 1pt; border-top-color: windowtext; border-top-style: none; border-top-width: 1pt; font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt; padding-bottom: 0in; padding-left: 0in; padding-right: 0in; padding-top: 0in;">“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat : [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusiadan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok,kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidakakan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya terciumselama perjalanan sekian dan sekian” (HR. Muslim no. 2128)</span></em><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;"></span></div><div style="margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Mari kita kaum perempuan, berusaha untuk berbenah diri, agar menjadi hamba yang sholehah, termasuk dalam golongan muslimah sejati, amiiien. Aku sendiri-pun masih kurang dan sering khilaf, mari kita bersama-sama memperbaiki diri ini<span class="apple-converted-space"> </span><img alt=":)" height="15" src="file:///C:/Users/Fajar/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="15" /></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt;">Sumber :<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5120595" target="_self"><b><span style="border-bottom-color: windowtext; border-bottom-style: none; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: windowtext; border-left-style: none; border-left-width: 1pt; border-right-color: windowtext; border-right-style: none; border-right-width: 1pt; border-top-color: windowtext; border-top-style: none; border-top-width: 1pt; color: windowtext; padding-bottom: 0in; padding-left: 0in; padding-right: 0in; padding-top: 0in;">helivil–>from forum</span></b></a></span></div></div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-86355641339683884192011-07-10T12:33:00.000-07:002011-07-10T12:33:14.883-07:00AMAL MANUSIA MEMPENGARUHI KEADAAN DUNIA<h3 class="post-title entry-title"><a href="http://tabligh-islam.blogspot.com/2009/12/amal-manusia-mempengaruhi-keadaan-dunia.html"><br />
</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <div align="justify"><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;">Segala keadaan yang terjadi di dunia ini tergantung dari amalan manusia. Sedangkan amal dipengaruhi oleh iman. Bila iman betul maka Allah Swt. akan memberikan keberkahan dari atas langit dan dari bawah bumi, sebaliknya bila iman rusak, maka amal manusia menjadi buruk dan amal ini akan terangkat ke langit, lalu Allah Swt. turunkan kembali ke bumi berupa bala bencana atau musibah.<br />
Dulu semua buah-buahan rasanya manis, tidak ada yang beracun dan berduri. Ketika putranya Nabi Adam as. Yaitu Qabil menumpahkan darah di muka bumi dengan membunuh adiknya sendiri, Habil, maka dengan qudrat dan iradah-Nya, Allah Swt. mengubah buah-buahan itu sebagian ada yang pahit, berduri, dan beracun. Berapa banyak orang yang keracunan dan terkena duri hingga hari kiamat? Akibat ulah Bani Israil, sampai hari ini umat akhir zaman terkena dampaknya. Dulu hewan-hewan yang disembelih dagingnya tidak pernah busuk walaupun disimpan berhari-hari. Tapi akibat amal buruk manusia, daging akan membusuk dalam tiga hari saja tanpa diawetkan. Berapa banyak daging yang terbuang sampai hari Kiamat? Begitu pula sejak Qarun la'natullah 'alaih menimbun-nimbun harta, sehingga hartanya menimbunnya dengan gempa bumi. dan dampaknya sampai hari ini.<br />
Perbuatan manusia, berpengaruh pada lautan, udara, sam¬pai mempengaruhi lapisan ozon di atmosfir bumi. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa akibat amalan buruk manusia, burung-burung pun menjadi kurus dan mati dalam sarangnya.<br />
Allah swt. berfirman :<br />
</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 180%;">ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَاكَسَبَتْ اَيْدِالنَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"><br />
Artinya : “Telah nampak kerusakan di muka bumi ini, di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (Qs. Ar-Ruum: 41)<br />
Binatang tak pernah disebut-sebut sebagai biang keladi kerusakan bumi. Sejahat-jahat binatang takkan menjadi penyebab kerusakan alam. Apa yang terjadi bila seandainya kerbau memiliki alat yang canggih untuk memenuhi kebutuhan perutnya? Tentu padang rumput dan aneka ragam tanaman akan habis untuk mengisi perutnya. Bila musang mempunyai radar untuk mendeteksi mangsanya dengan pesawat pemburu, tentu tidak ada ayam yang dibiarkan hidup di muka bumi ini. Apabila harimau memiliki tank dan berbagai perangkat canggih, mungkin makhluk-makhluk lain tidak diberi kesempatan untuk hidup? Andai kuda dan kambing jantan yang sarat dengan nafsu bisa menonton tayangan film atau gambar porno, siapakah yang sanggup membendungnya? Atau kambing-kambing betina pandai bersolek, bergaya seksi, menantang, dan merangsang lawan jenisnya, bagaimana keadaan kehidupan ini?<br />
Binatang tak mungkin menjadi manusia, betapapun cerdasnya ia, meskipun si kancil mampu merekayasa angka-angka, si Bunglon memakai topeng wajah manusia, atau si Buaya yang arif bijaksana. Tetapi manusia tidak sulit menjadi binatang, bukan karena kebodohannya, tetapi karena kebuasan hatinya.<br />
</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 180%;">اِنَّ الشَرَّ الدّوَآبُّ عِنْدَ اللهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِيْنَ لاَيَعْقِلُوْنَ</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"><br />
Artinya : “Sesungguhnya binatang (manusia) yang seburuk-buruknya di sisi Allah ialah orang yang tidak mau mendengar, mengatakan, dan memahami kebenaran.” (Qs. Al- Anfal [8] : 22)<br />
Kejahatan senantiasa didukung oleh nafsu, tidak ada orang yang paling sesat kecuali orang yang menuruti kehendak hawa nafsunya. Segala potensi yang ia miliki digunakan untuk menyempurnakan hawa nafsunya. Telinga, mulut, matanya, bahkan pikirannya untuk memuaskan hawa nafsu. la tidak berjalan di atas hukum Allah Swt.. Ia akan selalu keliru dalam menggunakan anggota badannya. Segala sumber daya manusia yang dimilikinya diletakkan tidak pada tempatnya. Iman diletakkan di kepala, bukan di dalam hati, sehingga kepentingan akidah dijadikan kepentingan akal. Akhirnya ia stress sebagaimana orang yang memikirkan langit yang tak pernah bertiang, diseminarkan dan disimposiumkan, tetapi tak kunjung ada pemecahannya.<br />
Begitulah keadaannya apabila hawa nafsu mendominasi hidup manusia, yang secara fithrah sudah Islam, tunduk dan patuh kepada sunnatullah. Tapi dalam kehidupan iradiahnya - yang mana ia memiliki kebebasan hak pilih - ternyata tunduk dan patuh serta mengabdi pada hawa nafsunya sendiri.<br />
</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 180%;">وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ اَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّموتُ وَاْلاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّطبَلْ اَتَيْنهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُّعْرِضُوْنَ</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"><br />
Artinya : “Andaikan kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kebanggaan kepada mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (Qs. Al-Mu'minun [23] : 71)<br />
Manusia ingin hidup bebas, tetapi tidak ada yang bisa hidup bebas. Barangsiapa mengikuti peraturan, maka ia akan selamat, dan yang tidak ikut peraturan akan celaka. Orang yang meletakkan dirinya dalam tertib akan menjadi baik, dan kebaikannya akan dirasakan juga oleh orang lain. Sedang yang tidak mengikuti tertib akan celaka dan mencelakakan orang lain. Seorang pengemudi yang patuh pada peraturan lalu lintas akan selamat, namun apabila ugal-ugalan, maka ia akan menabrak benda-benda di de-pannya atau masuk jurang.<br />
Sungguh sangat beruntung kita tidak diciptakan sebagai makhluk yang lain, binatang misalnya. Tetapi derajat manusia bisa lebih rendah dari binatang jika tidak memiliki iman di dalam hatinya. Maka untuk makhluk yang bernama manusia, Allah Swt. tidak membiarkannya tanpa aturan khusus. Memang menurut Allah Swt. sendiri, manusia itu makhluk yang istimewa dan sebaik- baik ciptaan. Tetapi bila tidak didasari dengan iman, mereka akan beramal jahat dan menjelma menjadi makhluk yang paling hina. Dalam perkara ini nampak jelas Allah Swt. banyak ikut campur tangan dalam tata aturan manusia. Allah Swt. Maha Mengetahui betapa rumitnya manusia. Demi kasih sayang-Nya, Allah Swt. mengutus 124.000 nabi dan 313 rasul untuk membawa aturan khusus yaitu agama. Apabila manusia diberi otonomi dalam membuat tata aturan sendiri, maka rusaklah kehidupan manusia di dunia dan di akhirat selama-lamanya.<br />
Seorang alim mengatakan bahwa hari ini agama (iman dan amal) telah terlepas dari kehidupan kita dan ummat manusia. Orang-orang tidak merasa menyesal jika tidak mengamalkan agama. Sementara hubungan dengan rumah sangat kuat, sehingga apabila rumah terbakar merasa sangat sedih. Hubungan dengan pekerjaan sangat kuat, sehingga tidak mau meninggalkan pekerjaan walaupun untuk sementara. Hubungan dengan anak isteri sangat kuat, sehingga apabila mereka sakit, akan ikut bersedih dan berusaha mencari cara penyembuhannya. Namun jika agama yang sakit, tidak merasa sedih, tenang-tenang saja. Ketika berkumpul dengan keluarga atau sedang berada di tempat kerja tidak mengantuk, namun ketika mendengarkan pembicaraan iman dan amal saleh keadaannya seperti orang sakit, karena hubungan dengan agama sangat lemah.<br />
Sebagaimana hubungan pedagang dengan tokonya, setiap hari ia datang ke toko, memikirkan kemajuan tokonya. Malam hari pun ia memikirkan dagangannya. Begitu pula apabila hubungan dengan agama kuat, maka setiap hari yang dipikirkan adalah agama. Bagaimana agar agama bisa wujud dalam kehidupannya, keluarganya, lingkungannya, dan seluruh alam? Jika tidak membiasakan diri dengan amal-amal agama, maka akan lalai mengingat Allah. Di kantor, di pasar, di sawah, di ladang lupa kepada Allah Swt., di masjid lalai kepada Allah, bahkan ketika shalat pun lalai kepada Allah swt. Karena banyak waktu yang digunakan untuk mengurus harta benda, pekerjaan, keluarga, rumah dan sebagainya, maka timbullah kecintaan kepada perkara tersebut, yang menyebabkan lalai terhadap agama sebagai maksud hidupnya. Hal ini menyebabkan terjadinya banyak masalah dalam kehidupan manusia.<br />
Abdullah bin Umar r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. ber¬sabda, "Wahai kaum Muhajirin, ada lima hal yang apabila kalian melakukannya, maka bencana akan menimpa kalian. Semoga Allah menghindarkan kalian dari perbuatan itu: (1) apabila perzinaan telah merajalela di tengah-tengah suatu kaum, wabah penyakit akan menimpa mereka mupun penyakit baru yang sebelumnya tidak dikenal; (2) jika suatu kaum melakukan kecurangan dalam menimbang dan mengukur, mereka akan mengalami kekeringan, kelaparan, kesusahan, dan diperintah oleh penguasa yang kejam; (3) jika suatu kaum menahan zakatnya, maka hujan dari langit akan ditangguhkan, dan seandainya bukan untuk kebutuhan binatang, maka tak setetes pun yang diturunkan lari langit; (4) Suatu kaum yang melanggar perjanjian mereka dengan Allah dan Rasul-Nya, mereka akan menjadi kelinci percobaan musuh; (5) suatu kaum yang menerapkan hukum yang tidak adil, akan ditimpa perang saudara dan pemberontakan." (At Targhib wat Tarhib)<br />
Rasulullah saw. bersabda, "Apabila ummatku mulai membenci ulama dalam hatinya, apabila mereka membangun pasar dan tempat perbelanjaan dengan megah, dan apabila mereka mengadakan pernikahan hanya karena kekayaan (bukan karena ketakwaannya, keshalihannya, dan akhlak yang baik orang yang akan dinikahinya) maka Allah akan menurunkan empat bencana kepada mereka. Berupa kelaparan, kezhaliman penguasa, ketidakjujuran para pejabat yang mengatur urusan mereka, dan serangan musuh." (Hr. Hakim)<br />
Perubahan apapun yang terjadi pada suasana dan keadaan, namun perintah Allah Swt. tidak akan pernah berubah sejak zaman Nabi Adam a.s. hingga hari Kiamat. Ali r..a. berkata, "Kemalasan beribadah, kekurangan rezeki, dan kurangnya kedamaian adalah balasan atas dosa." (Tarikhul Khulafa)<br />
Dalam hadist Qudsi, Allah Swt. berfirman, "Apabila hamba-Ku mentaati-Ku, Aku akan mengirimkan hujan kepada mereka pada malam hari pada saat mereka tidur. Dan matahari akan tetap bersinar ke atas mereka, sehingga urusan-urusan mereka (yang dilakukan pada siang hari) tidak akan terbengkalai, dan bunyi halilintar tidak akan terdengar oleh mereka (sehingga mereka tidak ketakutan dan cemas)." (al Jami’ush Shagir)<br />
Umar r.a. berkata, "Aku telah diberitahu bahwa Nabi Musa a.s. atau Nabi Isa a.s. pernah bertanya kepada Allah Swt., 'Apakah tanda keridhaan-Mu kepada umat ini?' Allah Swt. menjawab, 'Tandanya adalah pada saat mereka menyemai benih di ladang, Aku mengirimkan hujan. Dan pada musim panen, aku menahan hujan. Urusan pemerintahan mereka Aku serahkan ke tangan orang yang berhati lembut dan urusan harta benda mereka aku serahkan kepada orang yang dermawan.' Kemudian mereka bertanya, 'Dan apakah tanda ketidakridhaan-Mu terhadap umat ini?' Allah Swt. menjawab, 'Tandanya adalah pada musim menyemai benih di ladang, aku menahan hujan. Dan pada musim panen aku mengirimkan hujan lebat. Urusan pemerintahan Aku serahkan ke tangan orang-orang jahil dan urusan harta benda mereka Aku serahkan kepada orang yang kikir." (Ad Durrul Mantsur)<br />
Seseorang akan bersemangat mengamalkan agama, jika dia betul-betul mengenal siapa yang memerintahkan untuk mengamalkan agama. Jika banyak orang mengamalkan agama, maka dengan sendirinya orang-orang akan belajar agama di pondok pesantren, dan mau memakmurkan masjid, karena masjid merupakan rumahnya Allah. Kemudian akan muncullah orang-orang hebat seperti para sahabat r.a.. yaitu menjadi petani, pedagang, pengusaha, dan pejabat yang taat kepada Allah Swt. Akan tetapi bila agama tidak hidup, maka yang lahir adalah/ para penjahat, pencinta-pencinta dunia, dan ahli-ahli dunia. Orang shalih sangat kurang, seribu berbanding satu. Petani, pedagang, pejabatnya tidak shalih, bahkan santri dan ustadznya tidak shalih. Sehingga orang-orang mengatakan, "Kenapa pak Haji atau pak Kiyai berbuat begitu dan begini?" Semua itu disebabkan tidak ada usaha untuk mencetak wali-wali Allah, hanya usaha ziarah ke kubur wali.<br />
Agama tidak bisa hidup dengan larangan dan perintah manusia, seperti tanaman pohon yang diperintah untuk tumbuh; "Hai daun, kamu harus rimbun, kamu harus berbuah banyak! Hai benalu, jangan tumbuh di sini! Hai rumput, mengapa kamu tumbuh di sini?" Demikian pula dengan perkara agama, tidak bisa menyalahkan orang lain, "Mengapa kamu berbuat maksiat?" Apalagi hanya menghujat, menggunjing, atau mencari kambing hitam. Sehingga lingkungan dikambinghitamkan, ini karena pengaruh lingkungan dan lingkungan pun dibakar!<br />
Kita tidak dapat mengubah siapa pun termasuk diri sendiri, tidak dapat memberikan hidayah kepada siapa pun termasuk pada hati kita sendiri. Hidayah dapat diperoleh hanya dengan cara Rasulullah saw.. Allah Swt. memberikan hidayah kepada hati yang menginginkan hidayah, manusia tidak akan mendapat hidayah jika hatinya tidak menginginkan hidayah, meskipun dia anak, isteri atau keluarga seorang Nabi, sebagaimana anak dan isteri Nabi Nuh a.s., isteri Nabi Luth a.s. atau ayah Nabi Ibrahim a.s.. Tetapi, meskipun dia seorang penjahat atau seorang hamba sahaya jika hatinya mau menerima hidayah, maka Allah Swt. akan memuliakan dia, sebagaimana Umar r.a. diangkat menjadi khalifah. Padahal pada masa jahiliyah, beliau pernah menanam hidup-hidup puterinya serta membuat berhala dan roti dan ketika lapar dia memakan berhala itu. Sebagian sahabat tidak percaya jika Umar r.a. memeluk Islam. Mereka berkata, "Saya lebih percaya jika kudanya Umar masuk Islam."<br />
`Bilal r.a. ialah seorang hamba sahaya diangkat menjadi gubemur setelah mendapat hidayah. Ikrimah r.a., anak seorang kafir Quraisy (putra Abu Jahal) yang sangat membenci Rasulullah saw., ia menghindar dari hidayah. la mengatakan kepada kaumnya, "Saya tidak akan memeluk Islam sampai mati!" Tapi ia dikejar hidayah, ia meninggalkan kampung halamannya dengan menumpang sebuah kapal, namun di atas kapal ia mendengar suara orang yang mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah, padahal ia melarikan diri karena kalimat itu. Dan ia tidak bisa mengelak, ia terkurung oleh hidayah, akhirnya menerima hidayah. Setelah kembali pada kaumnya, ia ditanya, "Dulu engkau bersumpah tidak akan masuk Islam." la menjawab, "Saya tidak masuk Islam, tetapi Islam yang masuk ke dalam diri saya."<br />
"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tak ada seorang pun yang mampu menunjukinya.Para sahabat radiallahu 'anhum telah berjaya dan sukses didunia dan di akhirat, karena agama mereka junjung di atas kepala dan dunia hanya dijinjing di tangan. Apabila agama bergoyang dunia dilepaskan untuk sementara untuk memegang agama. Tapi umat akhir zaman sebaliknya dunia dijunjung di kepala dan agama dijinjing di tangan. Apabila dunianya bergoyang, agama rela dilepaskan. Seluruh sahabat r.a. telah berkorban dengan menjalani kehidupan dunia dengan kesederhanaan yang maksimal. Bahkan rumah, pakaian, dan makanan Rasulullah saw. sangat sederhana.<br />
Bagaimana mengerahkan seluruh kemampuan dan potensi yang ada pada diri untuk usaha agama, seluruh apa yang dimiliki untuk agama. Agama hanya akan wujud dengan pengorbanan. Pertolongan Allah Swt. akan datang pada ummat, apabita berkorban sampai habis, sebagaimana Abu Bakar r.a. berkorban sampai habis. Harta, diri, dan waktunya untuk agama.<br />
Seorang pedagang yang hanya paham dengan perdagangan, seorang petani yang hanya paham dengan pertaniannya, dan seorang pejabat yang hanya paham dengan kantornya, adalah suatu kejahilan (kebodohan). Orang yang pandai dan sukses adalah seorang pedagang, petani, dan pejabat yang ta'aluq kepada Allah Swt. serta mengenal Allah Swt.. Apabila hubungan dengan Allah baik, maka percakapan, pendengaran, dan penglihatan akan baik, sehingga segala gerak-gerik akan menjadi baik.<br />
Rasulullah saw. bersabda bahwa Allah Swt. berfirman, "Tiada henti-hentinya hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan mengamalkan ibadah-ibadah sunnah sehingga Aku mencintainya, Aku yang menjadi pendengarannya ketika dia mende-ngar. Dan Aku menjadi penglihatannya ketika dia melihat, dan Aku menjadi tangannya ketika dia menggunakan tangannya, dan Aku yang menjadi kakinya ketika dia berjalan. Maka dengan Aku dia mendengar dan dengan Aku dia melihat, dengan Aku dia menggerakkan tangannya, dan dengan aku dia berjalan. Dan bila dia meminta. kepada-Ku, Aku akan memberinya. Bila dia meminta perlindungan kepada-Ku niscaya Aku pun melindung-nya."(Hr. Bukhari)<br />
Orang yang tidak melakukan usaha agama akan tunduk kepada anak isterinya, pekerjaannya, sawah ladangnya, bahkan kepada hewan ternaknya. Setiap pagi harus memberinya makan, menjaganya, dan memandikannya. Orang yang mengamalkan aga-ma berbeda dengan pemilik agama. Pengamal agama seperti pekerja toko yang hanya mengharap gaji dari pekerjaannya. Pemilik agama seumpama pemilik toko, dia selalu berpikir bagaimana usahanya bisa maju, bagaimana seluruh karyawannya bisa hidup makmur. Jika hanya mengamalkan agama, ibadah sendiri, wirid munajat sendiri, tapi tidak punya tanggung jawab agama, ia bukanlah pemilik agama. Oleh karena itu perbaikilah hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia dan makhluk Allah yang lain.<br />
Dalam beberapa hadis Nabi Muhammad Saw diungkapkan bahwa Allah Swt menolak bencana dari penduduk bumi atau menahannya dengan sebab (berkah) orang-orang yang suka beristigfar dan para pemakmur masjid. Bahkan, Allah swt pun berkenan memberi rezeki kepada penduduk bumi, memberikan pertolongan dan menolak bencana karena adanya hamba-hamba yang saleh, yang suka beristigfar dan memakmurkan masjid.<br />
Diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam Al-Kabir dan Imam Baihaki dalam Al-Sunan dari Mani' Ad-Dailami r.a. la menyatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:<br />
</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 180%;">لَوْلاَ عِبَادٌ لِلَّهِ رَكَعَ وَصَبِيَّةٌ رُضِعَ وَبَهَائِمٌ رَتَعَ لَصَبَّ عَلَيْكُمُ الْعَذَابَ صَبًّا ثُمَّ رَضَّ رَضًّا</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"><br />
Artinya : “Jika bukan karena berkah hamba-hamba Allah yang rukuk atau mendirikan salat, bayi-bayi yang disusui, dan binatang-binatang yang digembalakan, pasti siksaan akan dikucurkan kepadamu dengan derasnya dan kamu akan dihancurkan sehancur- hancurnya.”<br />
Jabir bin Abdullah ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:<br />
</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 180%;">اِنَّ اللهَ لَيَصْلُحُ بِصَلاَحِ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ وَلَدِهِ وَوَلَدِوَلَدِهِ وَاَهْلِ دَوِيْرَتِهِ وَدَوِيْرَاتِ حَوْلِهِ وَلاَ يَزَالُوْنَ فِى حِفْظِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مَادَامَ فِيْهِمْ</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"><br />
Artinya : “Allah memperbaiki atau menjadikan saleh dengan kesalehan seseorang, anaknya, anak dari anaknya (cucunya), dan penduduk tetangganya yang terdekat dan yang dekat di sekitarnya. Dan mereka akan selalu dalam penjagaan Allah Yang Maha Perkasa lagi Mahaagung, selama ia berada di sisi mereka.”<br />
Abdullah bin Umar r.a. juga pernah mengatakan bahwa Nabi Saw bersabda:<br />
</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 180%;">اِنَّ اللهَ لَيَدْفَعُ بِالْمُسْلِمِ الصَّالِحِ عَنْ مِائَةِ اَهْلِ بَيْتٍ مِنْ جِيْرَانِهِ بَلاَءً</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"><br />
Artinya : “Sesungguhnya Allah swt. dengan berkah Muslim yang saleh menolak bencana atau musibah dari seratus penduduk rumah dari tetangganya.”<br />
Nabi Muhammad saw pernah bersabda:<br />
</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 180%;">مَنْ فَرَّجَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"><br />
Artinya : ”Siapa saja yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat.”(Hadis shahih)<br />
Dalam hadis lainnya disebutkan<br />
</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 180%;">مَنْ قَضَى ِلاَخِيْهِ حَاجَةً كُنْتُ وَاقِفًا عِنْدَ مِيْزَانِهِ فَاِنْ رَجَحَ وَاِلاَّ شَفَعْتُ لَهُ</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"><br />
Artinya : “Siapa saja yang dapat memenuhi kebutuhan saudaranya maka aku akan berdiri di depan timbangannya. Jika (telah) berat timbangan kebaikannya, maka aku biarkan; dan jika tidak begitu, maka aku akan memberinya syafa'at atau bantuan”.<br />
</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 180%;">وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَادَامَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيْهِ</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"><br />
Artinya : “Allah akan menolong hamba-Nya selama ia mau menolong saudaranya.”<br />
Sa'd bin Abu Waqqash r.a., mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:<br />
</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 180%;">هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ بِضُعَفَائِكُمْ</span></span><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"><br />
Artinya : “Tidaklah kamu sekalian ditolong dan diberi rezeki kecuali dengan (berkah) orang-orang lemah di antaramu.” (Hr. Bukhari).</span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;"> </span></span></div><div align="justify"><span style="font-family: 'lucida grande';"><span style="font-size: 130%;">Sumber : http://tabligh-islam.blogspot.com </span></span></div></div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-47373688186045872542011-05-31T08:15:00.001-07:002011-05-31T08:15:30.771-07:00♥✿Halalkanlah Aku Tuk Menjadi Pasanganmu Dalam Keridhoan-NYA�<div class="uiAttachmentTitle"><strong><span><a href="http://www.facebook.com/media/set/?set=a.148754308529194.38028.138509376220354"></a></span></strong> </div><span>•*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*••*¨*•.¸¸❤¸¸.•</span><div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_4de5034a291ce4d53948263"><wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>*¨*••*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*• ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ★✿ ┊ ┊ ┊ Betapa Berharganya ┊ ┊ ☆ ♥ diri seorang ┊ ┊ WANITA!! ┊ ★✿ ☆ ♪ღ♪•*´¨`*•.¸ℒℴνℯ¸.•*´¨`*•.¸ℒℴν</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>ℯ¸.•*´¨`*•.¸ℒℴνℯ•♪ღ♪•*´¨*•.¸ℒℴ</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>νℯ ♥(¯`•.. Ketika Tuhan menciptakan wa<span class="text_exposed_show"><span>nita, malaikat datang dan bertanya,"Mengapa begitu lama engkau menciptakan wanita, Tuhan???" ♥(¯`•.. Tuhan menjawab,"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang telah aku ciptakan untuk wanita?" Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan kerisauan, dan semua itu hanya dengan dua tangan". ♥(¯`•.. Malaikat menjawab dan takjub,"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin! ♥(¯`•.. Tuhan menjawab,"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan boleh bekerja 18 jam sehari". ♥(¯`•.. Malaikat mendekati dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?" ♥(¯`•.. Tuhan menjawab,"Itu tidak seperti apa yang kau bayangkan, itu adalah air mata." ♥(¯`•.. "Untuk apa???", tanya malaikat. ♥(¯`•.. Tuhan melanjutkan,"Air mata adalah salah satu cara dia menunjukkan kegembiraan,kerisauan,cinta,ke</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>sepian, penderitaan,dan kebanggaan,serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona lelaki,ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki oleh wanita. ♥(¯`•.. Dia dapat mengatasi beban lebih baik dari lelaki,dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri,dia mampu tersenyum ketika hatinya menjerit kesedihan,mampu menyanyi ketika menangis, menangis saat terharu,bahkan tertawa ketika ketakutan. ♥(¯`•.. Dia berkorban demi orang yang dicintainya,dia mampu berdiri melawan ketidakadilan,dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang,dia gembira dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia,dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. ♥(¯`•.. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian,tapi dia mampu mengatasinya.Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka. ♥(¯`•.. Allah S.W.T berfirman: ♥(¯`•.. "Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia, namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan." ♥(¯`•.. "Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya. " ♥(¯`•.. "Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh." ♥(¯`•.. "Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya." ♥(¯`•.. "Aku memberinya kekuatan untuk menyokong suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya." ♥(¯`•.. "Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu." ♥(¯`•.. "Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan." ♥(¯`•.. "Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya,sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada." ♥(¯`•.. "CINTANYA TANPA SYARAT. HANYA ADA SATU YANG KURANG DARI WANITA,DIA SELALU LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA..." Wallahu'alam...</span></div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-25902626506616844162011-02-22T00:28:00.000-08:002011-02-22T00:28:38.469-08:00Adab Kelambu dimalam pertama<h3 class="storytitle"><a href="http://jalanakhirat.wordpress.com/2010/12/07/adab-bersetubuh-dimalam-pertama/" rel="bookmark"><br />
</a></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheEvX3amVeve3O0XLHKdBkqFzsxt9tLeR-3r5g2Nh0KbgTlwhNZOlhTeAcP4ac-lN8Blns67sy-gWlbMaXsfYFtaRwC7C12UoLu1YWbpr_4SajXUHn7v4AzycprhFhHllMn7Izz_ZMBuE/s1600/pengantin+biru.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheEvX3amVeve3O0XLHKdBkqFzsxt9tLeR-3r5g2Nh0KbgTlwhNZOlhTeAcP4ac-lN8Blns67sy-gWlbMaXsfYFtaRwC7C12UoLu1YWbpr_4SajXUHn7v4AzycprhFhHllMn7Izz_ZMBuE/s320/pengantin+biru.jpg" width="265" /></a></div><div class="meta"><br />
</div><strong>Dunia barat menganggap apa sahaja perbuatan yang dilakukan oleh pasangan suami isteri semasa setubuh malam pertama dan jimak adalah normal dan baik sekiranya perlakuan tersebut disetujui oleh kedua-dua pihak dan dapat merangsang seks.</strong><br />
<strong>Islam mempunyai adab yang terkandung di dalamnya nilai-nilai akhlak yang luhur bahkan mengandungi kebaikan dari segi kesihatan. Terdapat banyak petunjuk dalam al-Quran dan hadis yang membicarakan adab setubuh malam pertama dan jimak suami isteri.</strong><br />
<strong>Berikut adalah adab-adab setubuh malam pertama dan jimak yang dianjurkan oleh Islam:-</strong><br />
<strong> 1. Sembahyang sunat dan berdoa malam pertama.</strong><br />
<strong> 2. Berwuduk selepas melakukan persetubuhan.</strong><br />
<strong> 3. Untuk memenuhi kewajipan terhadap Allah serta mengikuti sunnah Rasulullah saw.</strong><br />
<strong> 4. Pergauli isteri dengan cara yang sopan.</strong><br />
<strong> 5. Bercumbu-cumbuan terlebih dahulu.</strong><br />
<strong> 6. Tidak mementingkan kepuasan diri.</strong><br />
<strong> 7. Mengambilkira hak suami dan isteri berhubung dengan soal hubungan kelamin.</strong><br />
<strong> 8. Keselesaan dalam hubungan kelamin.</strong><br />
<strong> 9. Kesederhanaan.</strong><br />
<strong> 10. Mensyukuri nikmat.</strong><br />
<strong> 11. Tidak menyebarkan soal persetubuhan kepada pihak lain.</strong><br />
<br />
<strong>INSYA ALLAH NIAT AMAL....... </strong>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-74351178527012338272011-02-22T00:24:00.000-08:002011-02-22T00:24:23.827-08:00ADAB KELAMBU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCKjE2Zxmq8ec26KbEZoXjskHRYorcAXVx508Sg1fjAZf2yVc5xvQF08opLKVaXT6CdM_Q9Pj9iDZB1hHwRQN7UEJ3APn6zFdzZLCrK6ptKb4bXvixdPb109wp3DmC5nJL6o8r8vgWb5Y/s1600/123.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCKjE2Zxmq8ec26KbEZoXjskHRYorcAXVx508Sg1fjAZf2yVc5xvQF08opLKVaXT6CdM_Q9Pj9iDZB1hHwRQN7UEJ3APn6zFdzZLCrK6ptKb4bXvixdPb109wp3DmC5nJL6o8r8vgWb5Y/s1600/123.jpg" /></a></div><br />
<div style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: left;">Saat pertama kali pengantin pria menemui isterinya setelah aqad nikah, dianjurkan melakukan beberapa hal, sebagai berikut:<br />
<br />
Pertama: Pengantin pria hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun isterinya seraya mendo’akan baginya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
“Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta do’akanlah dengan do’a berkah seraya mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.’” [1]<br />
<br />
Kedua: Hendaknya ia mengerjakan shalat sunnah dua raka’at bersama isterinya.<br />
<br />
Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata: “Hal itu telah ada sandarannya dari ulama Salaf (Shahabat dan Tabi’in).<br />
<br />
1. Hadits dari Abu Sa’id maula (budak yang telah dimerdekakan) Abu Usaid.<br />
Ia berkata: “Aku menikah ketika aku masih seorang budak. Ketika itu aku mengundang beberapa orang Shahabat Nabi, di antaranya ‘Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr dan Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhum. Lalu tibalah waktu shalat, Abu Dzarr bergegas untuk mengimami shalat. Tetapi mereka berkata: ‘Kamulah (Abu Sa’id) yang berhak!’ Ia (Abu Dzarr) berkata: ‘Apakah benar demikian?’ ‘Benar!’ jawab mereka. Aku pun maju mengimami mereka shalat. Ketika itu aku masih seorang budak. Selanjutnya mereka mengajariku, ‘Jika isterimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua shalat dua raka’at. Lalu mintalah kepada Allah kebaikan isterimu itu dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya terserah kamu berdua...!’”[2]<br />
<br />
2. Hadits dari Abu Waail.<br />
Ia berkata, “Seseorang datang kepada ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu, lalu ia berkata, ‘Aku menikah dengan seorang gadis, aku khawatir dia membenciku.’ ‘Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Sesungguhnya cinta berasal dari Allah, sedangkan kebencian berasal dari syaitan, untuk membenci apa-apa yang dihalalkan Allah. Jika isterimu datang kepadamu, maka perintahkanlah untuk melaksanakan shalat dua raka’at di belakangmu. Lalu ucapkanlah (berdo’alah):<br />
<br />
“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rizki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rizki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.” [3]<br />
<br />
Ketiga: Bercumbu rayu dengan penuh kelembutan dan kemesraan. Misalnya dengan memberinya segelas air minum atau yang lainnya.<br />
<br />
Hal ini berdasarkan hadits Asma’ binti Yazid binti as-Sakan radhiyallaahu ‘anha, ia berkata: “Saya merias ‘Aisyah untuk Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Setelah itu saya datangi dan saya panggil beliau supaya menghadiahkan sesuatu kepada ‘Aisyah. Beliau pun datang lalu duduk di samping ‘Aisyah. Ketika itu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam disodori segelas susu. Setelah beliau minum, gelas itu beliau sodorkan kepada ‘Aisyah. Tetapi ‘Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu.” ‘Asma binti Yazid berkata: “Aku menegur ‘Aisyah dan berkata kepadanya, ‘Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam!’ Akhirnya ‘Aisyah pun meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit.” [4]<br />
<br />
Keempat: Berdo’a sebelum jima’ (bersenggama), yaitu ketika seorang suami hendak menggauli isterinya, hendaklah ia membaca do’a:<br />
<br />
“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.”<br />
<br />
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak akan membahayakannya selama-lamanya.” [5]<br />
<br />
Kelima: Suami boleh menggauli isterinya dengan cara bagaimana pun yang disukainya asalkan pada kemaluannya.<br />
<br />
Allah Ta’ala berfirman:<br />
<br />
"Artinya : Isteri-Isterimu adalah ladang bagimu, maka datangi-lah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.” [Al-Baqarah : 223]<br />
<br />
Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Pernah suatu ketika ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu ‘anhu datang kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, celaka saya.’ Beliau bertanya, ‘Apa yang membuatmu celaka?’ ‘Umar menjawab, ‘Saya membalikkan pelana saya tadi malam.’ [6] Dan beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak memberikan komentar apa pun, hingga turunlah ayat kepada beliau:<br />
<br />
"Isteri-Isterimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai...” [Al-Baqarah : 223]<br />
<br />
Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
"Setubuhilah isterimu dari arah depan atau dari arah belakang, tetapi hindarilah (jangan engkau menyetubuhinya) di dubur dan ketika sedang haidh". [7]<br />
<br />
Juga berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:<br />
<br />
"Silahkan menggaulinya dari arah depan atau dari belakang asalkan pada kemaluannya".[8]<br />
<br />
Seorang Suami Dianjurkan Mencampuri Isterinya Kapan Waktu Saja<br />
• Apabila suami telah melepaskan hajat biologisnya, janganlah ia tergesa-gesa bangkit hingga isterinya melepaskan hajatnya juga. Sebab dengan cara seperti itu terbukti dapat melanggengkan keharmonisan dan kasih sayang antara keduanya. Apabila suami mampu dan ingin mengulangi jima’ sekali lagi, maka hendaknya ia berwudhu’ terlebih dahulu.<br />
<br />
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
"Jika seseorang diantara kalian menggauli isterinya kemudian ingin mengulanginya lagi, maka hendaklah ia berwudhu’ terlebih dahulu.” [9]<br />
<br />
• Yang afdhal (lebih utama) adalah mandi terlebih dahulu. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Rafi` radhi-yallaahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah menggilir isteri-isterinya dalam satu malam. Beliau mandi di rumah fulanah dan rumah fulanah. Abu Rafi` berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa tidak dengan sekali mandi saja?” Beliau menjawab.<br />
<br />
"Ini lebih bersih, lebih baik dan lebih suci.” [10]<br />
<br />
• Seorang suami dibolehkan jima’ (mencampuri) isterinya kapan waktu saja yang ia kehendaki; pagi, siang, atau malam. Bahkan, apabila seorang suami melihat wanita yang mengagumkannya, hendaknya ia mendatangi isterinya. Hal ini berdasarkan riwayat bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melihat wanita yang mengagumkan beliau. Kemudian beliau mendatangi isterinya -yaitu Zainab radhiyallaahu ‘anha- yang sedang membuat adonan roti. Lalu beliau melakukan hajatnya (berjima’ dengan isterinya). Kemu-dian beliau bersabda,<br />
<br />
<br />
"Sesungguhnya wanita itu menghadap dalam rupa syaitan dan membelakangi dalam rupa syaitan. [11] Maka, apabila seseorang dari kalian melihat seorang wanita (yang mengagumkan), hendaklah ia mendatangi isterinya. Karena yang demikian itu dapat menolak apa yang ada di dalam hatinya.” [12]<br />
<br />
Imam an-Nawawi rahimahullaah berkata : “ Dianjurkan bagi siapa yang melihat wanita hingga syahwatnya tergerak agar segera mendatangi isterinya - atau budak perempuan yang dimilikinya -kemudian menggaulinya untuk meredakan syahwatnya juga agar jiwanya menjadi tenang.” [13]<br />
<br />
Akan tetapi, ketahuilah saudara yang budiman, bahwasanya menahan pandangan itu wajib hukumnya, karena hadits tersebut berkenaan dan berlaku untuk pandangan secara tiba-tiba.<br />
<br />
Allah Ta’ala berfirman:<br />
<br />
"“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” .[An-Nuur : 30]<br />
<br />
Dari Abu Buraidah, dari ayahnya radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ber-sabda kepada ‘Ali.<br />
<br />
"Wahai ‘Ali, janganlah engkau mengikuti satu pandangan pandangan lainnya karena yang pertama untukmu dan yang kedua bukan untukmu”. [14]<br />
<br />
• Haram menyetubuhi isteri pada duburnya dan haram menyetubuhi isteri ketika ia sedang haidh/ nifas.<br />
<br />
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:<br />
<br />
"Artinya : Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haidh. Katakanlah, ‘Itu adalah sesuatu yang kotor.’ Karena itu jauhilah [15] isteri pada waktu haidh; dan janganlah kamu dekati sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang bertaubat dan mensucikan diri.” [Al-Baqarah : 222]<br />
<br />
Juga sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:<br />
<br />
"Barangsiapa yang menggauli isterinya yang sedang haidh, atau menggaulinya pada duburnya, atau mendatangi dukun, maka ia telah kafir terhadap ajaran yang telah diturunkan kepada Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam.” [16]<br />
<br />
Juga sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam:<br />
<br />
<br />
<br />
"Dilaknat orang yang menyetubuhi isterinya pada duburnya.” [17]<br />
<br />
• Kaffarat bagi suami yang menggauli isterinya yang sedang haidh.<br />
Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata, “Barangsiapa yang dikalahkan oleh hawa nafsunya lalu menyetubuhi isterinya yang sedang haidh sebelum suci dari haidhnya, maka ia harus bershadaqah dengan setengah pound emas Inggris, kurang lebihnya atau seperempatnya. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang menggauli isterinya yang sedang haidh. Lalu Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br />
<br />
<br />
"Hendaklah ia bershadaqah dengan satu dinar atau setengah dinar.’”[18]<br />
<br />
• Apabila seorang suami ingin bercumbu dengan isterinya yang sedang haidh, ia boleh bercumbu dengannya selain pada kemaluannya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.<br />
<br />
"Lakukanlah apa saja kecuali nikah (jima`/ bersetubuh).” [19]<br />
<br />
• Apabila suami atau isteri ingin makan atau tidur setelah jima’ (bercampur), hendaklah ia mencuci kemaluannya dan berwudhu` terlebih dahulu, serta mencuci kedua tangannya. Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
“Apabila beliau hendak tidur dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu` seperti wudhu` untuk shalat. Dan apabila beliau hendak makan atau minum dalam keadaan junub, maka beliau mencuci kedua tangannya kemudian beliau makan dan minum.” [20]<br />
<br />
Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata,<br />
<br />
"Apabila Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur dalam keadaan junub, beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu’ (seperti wudhu`) untuk shalat.” [21]<br />
<br />
• Sebaiknya tidak bersenggama dalam keadaan sangat lapar atau dalam keadaan sangat kenyang, karena dapat membahayakan kesehatan.<br />
<br />
• Suami isteri dibolehkan mandi bersama dalam satu tempat, dan suami isteri dibolehkan saling melihat aurat masing-masing.<br />
<br />
Adapun riwayat dari ‘Aisyah yang mengatakan bahwa ‘Aisyah tidak pernah melihat aurat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah riwayat yang bathil, karena di dalam sanadnya ada seorang pendusta. [22]<br />
<br />
• Haram hukumnya menyebarkan rahasia rumah tangga dan hubungan suami isteri.<br />
<br />
Setiap suami maupun isteri dilarang menyebarkan rahasia rumah tangga dan rahasia ranjang mereka. Hal ini dilarang oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan, orang yang menyebarkan rahasia hubungan suami isteri adalah orang yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah.<br />
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
"Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya pada hari Kiamat adalah laki-laki yang bersenggama dengan isterinya dan wanita yang bersenggama dengan suaminya kemudian ia menyebarkan rahasia isterinya.” [23]<br />
<br />
Dalam hadits lain yang shahih, disebutkan bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan kalian lakukan (menceritakan hubungan suami isteri). Perumpamaannya seperti syaitan laki-laki yang berjumpa dengan syaitan perempuan di jalan lalu ia menyetubuhinya (di tengah jalan) dilihat oleh orang banyak…” [24]<br />
<br />
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullaah berkata, “Apa yang dilakukan sebagian wanita berupa membeberkan maslah rumah tangga dan kehidupan suami isteri kepada karib kerabat atau kawan adalah perkara yang diharamkan. Tidak halal seorang isteri menyebarkan rahasia rumah tangga atau keadaannya bersama suaminya kepada seseorang.<br />
Allah Ta’ala berfirman:<br />
<br />
"Artinya : “Maka perempuan-perempuan yang shalih adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka).” [An-Nisaa` : 34]<br />
<br />
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah laki-laki yang bersenggama dengan isterinya dan wanita yang bersenggama dengan suaminya, kemudian ia menyebarkan rahasia pasangannya". [25]<br />
<br />
[Disalin dari buku Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Putaka A-Taqwa Bogor - Jawa Barat, Cet Ke II Dzul Qa`dah 1427H/Desember 2006]<br />
__________<br />
Foote Note<br />
[1]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 2160), Ibnu Majah (no. 1918), al-Hakim (II/185) dan ia menshahihkannya, juga al-Baihaqi (VII/148), dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anhuma. Lihat Adabuz Zifaf (hal. 92-93)<br />
[2]. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (X/159, no. 30230 dan ‘Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf (VI/191-192). Lihat Adabuz Zifaf fis Sunnah al-Muthahharah (hal. 94-97), cet. Darus Salam, th. 1423 H.<br />
[3]. Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf (VI/191, no. 10460, 10461).<br />
[4]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad (VI/438, 452, 453, 458). Lihat Adabuz Zifaf fis Sunnah al-Muthahharah (hal. 91-92), cet. Darus Salam, th. 1423 H.<br />
[5]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 141, 3271, 3283, 5165), Muslim (no. 1434), Abu Dawud (no. 2161), at-Tirmidzi (no. 1092), ad-Darimi (II/145), Ibnu Majah (no. 1919), an-Nasa-i dalam ‘Isyratun Nisaa` (no. 144, 145), Ahmad (I/216, 217, 220, 243, 283, 286) dan lainnya, dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma.<br />
[6]. Pelana adalah kata kiasan untuk isteri. Yang dimaksud ‘Umar bin al-Khaththab adalah menyetubuhi isteri pada kemaluannya tetapi dari arah belakang. Hal ini karena menurut kebiasaan, suami yang menyetubuhi isterinya berada di atas, yaitu menunggangi isterinya dari arah depan. Jadi, karena ‘Umar menunggangi isterinya dari arah belakang, maka dia menggunakan kiasan “membalik pelana”. (Lihat an-Nihayah fii Ghariibil Hadiits (II/209))<br />
[7]. Hadits hasan: Diriwayatkan oleh Ahmad (I/297), an-Nasa-i dalam ‘Isyratun Nisaa` (no. 91) dan dalam Tafsiir an-Nasa-i (I/256, no. 60), at-Tirmidzi (no. 2980), Ibnu Hibban (no. 1721-al-Mawarid) dan (no. 4190-Ta’liiqatul Hisaan ‘ala Shahiih Ibni Hibban), ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabir (no. 12317) dan al-Baihaqi (VII/198). At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan.” Hadits ini dishahihkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fat-hul Baari (VIII/291).<br />
[8]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh ath-Thahawi dalam Syarah Ma’anil Aatsaar (III/41) dan al-Baihaqi (VII/195). Asalnya hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari (no. 4528), Muslim (no. 1435) dan lainnya, dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallaahu ‘anhuma. Lihat al-Insyirah fii Adabin Nikah (hal. 48) oleh Abu Ishaq al-Huwaini.<br />
[9]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (308 (27)) dan Ahmad (III/28), dari Shahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiyallaahu ‘anhu.<br />
[10]. Hadits hasan: Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 219), an-Nasa-i dalam Isyratun Nisaa` (no. 149), dan yang lainnya. Lihat Shahih Sunan Abi Dawud (no. 216) dan Adabuz Zifaf (hal. 107-108).<br />
[11]. Maksudnya isyarat dalam mengajak kepada hawa nafsu.<br />
[12]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 1403), at-Tirmidzi (no. 1158), Adu Dawud (no. 2151), al-Baihaqi (VII/90), Ahmad (III/330, 341, 348, 395) dan lafazh ini miliknya, dari Shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallaahu ‘anhuma. Lihat Silsilah ash-Shahiihah (I/470-471).<br />
[13]. Syarah Shahiih Muslim (IX/178).<br />
[14]. Hadits hasan: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2777) dan Abu Dawud (no. 2149).<br />
[15]. Jangan bercampur dengan isteri pada waktu haidh.<br />
[16]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 3904), at-Tirmidzi (no. 135), Ibnu Majah (no. 639), ad-Darimi (I/259), Ahmad (II/408, 476), al-Baihaqi (VII/198), an-Nasa-i dalam ‘Isyratun Nisaa` (no. 130, 131), dari Sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu.<br />
[17]. Hadits hasan: Diriwayatkan oleh Ibnu Adi dari ‘Uqbah bin ‘Amr dan dikuatkan dengan hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 2162) dan Ahmad (II/444 dan 479). Lihat Adaabuz Zifaf fis Sunnah al-Muthahharah (hal. 105).<br />
[18]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 264), an-Nasa-i (I/153), at-Tirmidzi (no. 136), Ibnu Majah (no. 640), Ahmad (I/172), dishahihkan oleh al-Hakim (I/172) dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi. Lihat Adabuz Zifaf (hal. 122)<br />
[19]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 302), Abu Dawud (no. 257), dari Shahabat Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu. Lihat Adabuz Zifaf (hal. 123).<br />
[20]. Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 222, 223), an-Nasa-i (I/139), Ibnu Majah (no. 584, 593) dan Ahmad (VI/102-103, dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha. Lihat Silsilah ash-Shahiihah (no. 390) dan Shahiihul Jaami’ (no. 4659).<br />
[21]. Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 288), Muslim (no. 306 (25)), Abu Dawud (no. 221), an-Nasa-i (I/140). Lihat Shahiihul Jaami’ (no. 4660).<br />
[22]. Lihat Adabuz Zifaf hal. 109.<br />
[23]. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (no. 17732), Muslim (no. 1437), Abu Dawud (no. 4870), Ahmad (III/69) dan lainnya. Hadits ini ada kelemahannya karena dalam sanadnya ada seorang rawi yang lemah bernama ‘Umar bin Hamzah al-‘Amry. Rawi ini dilemahkan oleh Yahya bin Ma’in dan an-Nasa-i. Imam Ahmad berkata tentangnya, “Hadits-haditsnya munkar.” Lihat kitab Mizanul I’tidal (III/192), juga Adabuz Zifaf (hal. 142). Makna hadits ini semakna dengan hadits-hadits lain yang shahih yang melarang menceritakan rahasia hubungan suami isteri.<br />
[24]. Diriwayatkan oleh Ahmad (VI/456-457).<br />
[25]. Fataawaa al-Islaamiyyah (III/211-212).</div><div style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: left;"> </div><div style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: left;">Dikutip dari : Bayu Blog </div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-73350908690010222232011-02-13T07:42:00.001-08:002011-02-13T07:42:58.183-08:00Beda Manusia dengan Binatang<div class="info"> <em class="date"><!-- at 7:00 am--></em> <!--<em class="author">suaraguru2</em>--> </div>Oleh Drs Abdul Hakim MPd I<br />
Guru SMA Muhammadiyah 4 Surabaya<br />
<span id="more-625"></span><br />
Paling tidak ada sepuluh perbedaan prinsip antara manusia dengan binatang. Pertama, manusia makhluk paling sempurna. Selain fisik, manusia memiliki keunggulan akal. Manusia memiliki akal kreatif, inovatif dan konstruktif sedang binatang tidak. Binatang tidak dapat menggunakan otaknya untuk berfikir atau belajar dan menangkap kebenaran laiknya manusia.<br />
Kedua, manusia harus belajar. Allah menganugerahkan hati dan akal untuk belajar. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan serta mengambil hikmah dalam berbagai peristiwa kehidupan. Manusialah yang harus menuntut ilmu untuk melaksanakan berbagai tugas kehidupan. Malalui proses belajar, manusia dapat memajukan kehidupannya, dari primitive menuju kehidupan beradab dan berbudaya.<br />
Ketiga, manusia adalah Abdullah. Tugas utama manusia adalah untuk mengabdi atau menjadi hamba-Nya dengan penuh tunduk dan taat sepenuhnya. Inilah kehendak Allah ketika menciptakan jin dan manusia. Ibadah adalah tugas utama manusia. Baik, ibadah hablun minallah maupun ibadah hablun manannas. Kepada-Nya seorang hamba berikrar,”Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in!”<br />
Keempat, manusia adalah khalifah. Khalifah artinya wakil Allah di bumi. Khafifah juga berarti pemimpin. Tugas sebagai khafifah adalah tugas berat namun mulia. Sebagai khafifah, manusia mengemban amanah memakmurkan bumi, menciptakan perdamaian, ketrentraman, dan kesejahteraan hidup. Sebagai khafifah, Allah menciptakan manusia setara. Hanya ketakwaan yang membedakan dari lainnya.<br />
Kelima, manusia adalah makhluk labil. Selain, memiliki akal, manusia memiliki nafsu. Dengan akal manusia bisa melakukan perbuatan terpuji dan mulia. Tetapi dengan nafsu, manusia bisa berbuat anarki, merusak dan merugikan kehidupan. Dengan hidayah manusia bisa berbuat mulia. Tanpa hidayah, manusia hanya jadi budak nafsu. Alqur’an menyebut ada yang menjadikan nafsu sebagai Tuhannya.<br />
Keenam, manusia dicipta untuk hidup di dua alam: dunia dan akherat. Di dunia manusia akan hidup sebentar. Dunia adalah lading amal. Akherat lebih kekal dan lebih baik. Bila baik amal dunianya, insya Allah baik akheratnya, Syurgalah tempatnya. Bila buruk dunianya, buruk pulalah akhirnya. Nerakalah ganjarannya.<br />
Ketujuh, amal manusia dihitung. Perbuatan binatang tidak dihitung. Sekecil apa pun kebaikan manusia, Allah akan memberikan pahala. Demikian pula sekecil apa pun keburukannya, Allah akan memberikan sanksi. Takl satupun yang dirugikan. Allah Maha Adil, Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.<br />
Kedelapan, manusia harus bekerja. Allah menganugrahkan organ sempurna agar manusia bekerja dan berkarya. Dengan bekerja manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup dan memenuhi kewajiban social dengan penuh tanggung jawab. Bekerja adalah salah satu pintu kemuliaan manusia.<br />
Kesembilan, manusia makhluk beragama. Dengan agama manusia menemukan dan mengabdi kepada Tuhan dengan benar. Dengan agama hidip manusia menjadi bermakna. Dengan agama, manusia yakin kepada Nabi dan Rasul-Nya, serta adanya Hari Akhir. Tentu hanya Islam agama yang dapat menjelaskan dan meyakinkan itu semua. Islam agama yang sesuai dengan fitrah manusia.<br />
Kesepuluh, manusia makhluk berbudaya. Manusia adalah makhluk kreatif, inovatif dan konstruktif yang mampu membangun pereradaban. Sejarah mencatat peradaban manusia sebagai kerya gemilang. Peradaban adalah mozaik budaya manusia yang dibangun berkat kecerdasan manusia. Jadi, sungguh berbeda memang manusia dengan binatang. Meskipun demikian, Al-Qur’an menyebutkan tidak sedikit manusia bergaya seperti binatang, bahkan lebih buruk lagi dari itu. Mereka tidak dapat membangun sepuluh keunggulan yang mampu diraih oleh setiap manusia.<br />
(Sumber: Lazismu Edisi 15, Pebruari 2009). <br />
<img alt="" class="alignnone size-thumbnail wp-image-673" height="91" src="http://suaraguru.files.wordpress.com/2009/03/issn1.jpg?w=128&h=91" title="" width="128" />Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-81237428347105532932011-02-13T07:33:00.000-08:002011-02-13T07:33:07.178-08:00HAWA NAFSU, Sumber Kesesatan<h2 class="post-title entry-title"> <a href="http://w2kamelia.blogspot.com/2010/10/hawa-nafsu-sumber-kesesatan.html"></a> </h2><div class="post-body entry-content"><style>
.fullpost{display:inline;}
</style> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9V1wrcTETZeRg1heLH1m1gNzvGmLiK6wTQLq5ZXE4GJsDhUcXYnJRITxr4B1CUCR0ozPTOuLoJL4ehu7LvYvEjmra1RpTScXUI1EBON74pM1ImPwaVEbaPuPWOfVFTOXpXSCUaXFOmB7m/s1600/allah-blue.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9V1wrcTETZeRg1heLH1m1gNzvGmLiK6wTQLq5ZXE4GJsDhUcXYnJRITxr4B1CUCR0ozPTOuLoJL4ehu7LvYvEjmra1RpTScXUI1EBON74pM1ImPwaVEbaPuPWOfVFTOXpXSCUaXFOmB7m/s1600/allah-blue.jpg" /></a></div><b><u>Penyebab hawa nafsu</u></b><i><b> </b></i>:<br />
1. Apa yg mnjadi keinginannya,ia kerjakan<br />
2. Ketika orang itu menginginkan sesuatu, ia segera mengerjaknnya sedangkan ketaqwaannya kepada Allah SWT tidak dapat menghalangi keinginnannya.<br />
3. Mereka tinggalkan petunjuk Allah SWT, karena mengikuti hawa nafsunya.<br />
4. Orang kafir yg menjadkan agamanya selain agama Allah SWT dan petunjuk-Nya.<br />
5. Orang yg d takukkan oleh kehendak jiwanya, seolah-plah kehendak jiwa itu tuhannya.<br />
6. Orang yg hanya mengandalkan pemikirannya belaka.<br />
7. Orang yg menilai baik atas sesuatu tanpa dalil syar’I, itulah penyembah hawa nafsu.<br />
8. Orang munafik, tidaklah ia berkehendak melainkan ia kerjakan<br />
9. Orang yg taat kepada setan ketika memeritah maksiat.<br />
10. Orang musyrik dan dukun atau paranormal yg bekerja sama dengan jin.<br />
11. Orang yg menyenangi atau membenci sesuatu bukan karena Allah SWT, itulah penyembah hawa nafsu.<br />
<br />
<b>Hukum mengikuti hawa nafsu</b><br />
Mengikuti hawa nafsu hukumnya haram dan sebagian besar tergolong perbuatan syirik besar sbagaimana keterangan surat Al-jatsiyah: 23.<br />
Penyebab mengikuti hawa nafsu: <br />
1. Karena tergolong orang jahil (Q.S. al-Jatsiyah: 18)<br />
2. Karena hawa nafsu, mendustakan wahyu (Q.S. al- An’am; 150)<br />
3. Sesat dan menyesatkan (Q.S. al- Ma’idah : 77)<br />
4. Mengurangi kesempurnaan iman , tidaklah (sempurna) iman salah satu diantara kamu sehingga hawanya(keinginannya) mengikuti apa yg telah di datangkan kepada-Ku.<br />
<br />
<b>Bahaya mengikuti hawa nafsu </b>:<br />
1. Menyesatkan manusia dari jalan yg benar (Q.S. Shad: 26)<br />
2. Sulit menerima nasihat (Q.S. al-A’raf : 176)<br />
3. Tidak mendapat pertolongan ( Q.S. al-Furqan: 43)<br />
4. Sesat dan menyesatkan (Q.S. al – Qashas: 50)<br />
<br />
<b>Cara menjauhi hawa nafsu</b> :<br />
1. Menuntut ilmu Syar’i<br />
2. Bertanya kepada ulama (Q.S. al- Anbiya:7)<br />
3. Menjauhi orang yg lalai dengan hukum Allah (Q.S. al-Kahfi: 28)<br />
4. Membersihkan jiwa dengan amal shalih (Q.S. an-Nazi’at:40-41)<br />
5. Menjauhi ulama sesat<br />
6. Menjauhi keraguan<br />
7. Menjauhi umumnya orang (Q.S. Saba: 13, al-An’am: 116)<br />
<br />
“Maka pernahkah kamu melihat orang yg mnjdikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (Q.S. al-Jatsiyah :23)<br />
<br />
Sesungguhnya orang-orang yg beriman akan selalu menjaga hawa nafsu dan kehormatannya dalam rangka takut dan mengharap ridha Allah SWT.<br />
Wallahu’alam bissowab</div><div class="post-body entry-content"> </div><div class="post-body entry-content">Dikutip dari : Motivasi dan Inspirasi </div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-55679751168237825942011-02-09T13:01:00.000-08:002011-02-09T13:01:48.676-08:00Semoga Bisa mewnjadi Pelajaran untuk kita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxh8qsXzmjmtOih1dCeYsuihi7GTM8FGAv4UldJDXvBvvtr0fiyVQI2UPqFOxJJplsFFJ6cG-epWxLw_MawPw' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-18935768097710073362011-02-09T11:35:00.000-08:002011-02-09T11:35:05.010-08:00PENAMPAKAN HANTU DI SUKABUMI JAWA BARAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxv3zWl_JldxaR_8ewdnC6w574KLBz9inoaAMudXempxyCkeQwXqpfnI7w-A_Hm2T-KHOom8vO03f4LELfl' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-13465001639967755152011-02-09T09:55:00.000-08:002011-02-09T09:55:37.777-08:00Tangisan Rasulullah, Sahabat dan orang2 shalih<div style="text-align: justify;">Dikisahkan pada suatu hari Rasulullah sedang duduk bersama para sahabat , kemudian beliau meminta salah seorang sahabat Abdillah bin Mas’ud membaca surat An Nisa, hingga sampai surat an Nisa ayat 41 :<br />
<br />
” Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).”<br />
<br />
Beliau meminta Abdillah bin Mas’ud menghentikan bacaannya , para sahabat melihat airmata Rasulullah berlinang, beliau menangis. Aisyah ra menceritakan bahwa ia sering melihat Rasulullah menangis ketika mengerjakan sholat malam, beliau menangis sepanjang sholatnya . Mathrab bin Abdillah menceritakan bahwa ayahnya sering mendapati Rasulullah menangis dalam sholat, dari dada beliau terdengar suara bergemuruh bagai air yang mendidih didalam ketel. <br />
<br />
Abdullah bin Syadad menceritakan bahwa ia mendengar suara Umar bin Khatab menangis dalam sholat ketika ia membaca surat Yusuf ayat 86:<br />
<br />
” Yakub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.”<br />
<br />
Ketika Rasulullah sakit pada akhir hayatnya , beliau meminta Abubakar Sidik untuk menggantikan beliau menjadi Imam sholat, Aisyah mengingatkan ” Wahai Rasulullah Abubakar itu orang yang lemah (peka perasaannya) jika membaca Qur’an ia tidak bisa menahan tangisnya” . Dalam riwayat lain dikatakan:” Abubakar itu jika menggantikanmu jadi imam tidak terdengar bacaannya oleh orang yang dibelakang karena tangisnya”</div><div style="text-align: justify;"><br />
Syu’bah bin Sa’ad bercerita bahwa pada satu ketika makan malam telah dihidangkan dihadapan Abdurahman bin Auf setelah siang harinya ia berpuasa. Ia membaca surat Al Muzzammil ayat 12-13 : <br />
<br />
12- Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang bernyala-nyala,</div><div style="text-align: justify;">13- dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Abdurahman bian Auf menangis ketika membaca ayat itu , dan terus menangis hingga tidak jadi makan malam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dikisahkan pada suatu malam Umar bin Abdul Aziz salah seorang khalifah dari bani Umayyah sedang sholat malam, ia membaca surat Al Mukmin ayat 71-72:<br />
<br />
71- ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret,<br />
</div><div style="text-align: justify;">72- ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api,<br />
<br />
Ia mengulang ulang ayat tersebut dalam shalatnya dan terus menangis terisak isak.<br />
<br />
<br />
</div>Keutamaan menangis karena Allah:<br />
<br />
Ibnu Abbas berkata , saya mendengar Rasulullah berkata: ” Dua mata yang tidak bisa disentuh api Neraka adalah mata yang menangis dikeheningan malam karena takut kepada Allah, dan mata yang berjaga dimalam hari karena membela agama Allah<br />
<br />
(HR Tirmidzi dan Abu Na’im)<br />
<br />
<br />
Dikutip dari : Komitmen Mukmin sejatiDoddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-3986681806986561932011-02-09T08:03:00.000-08:002011-02-09T08:03:20.237-08:00KEHEBATAN DOA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3QASOjpAqGfkOSHGRua5KndHTG42mdGptFI7nQIAwa9P031YAPq3uahohsSfkxaWditrR867NMuRb9f7Sm5qLeUnactpMNGSX7O-Z1L1ZJOWQJkv2qyerRWG3t-HAawGY0pFwmsDa3ik/s1600/doa-anak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3QASOjpAqGfkOSHGRua5KndHTG42mdGptFI7nQIAwa9P031YAPq3uahohsSfkxaWditrR867NMuRb9f7Sm5qLeUnactpMNGSX7O-Z1L1ZJOWQJkv2qyerRWG3t-HAawGY0pFwmsDa3ik/s320/doa-anak.jpg" width="277" /></a></div><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: lucida sans unicode,lucida; font-weight: bold;">Do'a yang dikabulkan</span></span><br />
<br />
Ada tiga do'a yang dikabulkan dengan tidak ada keraguan lagi; <br />
<ol style="text-align: justify;"><li>Do'a orang tua untuk anaknya</li>
<li>Do'a orang musafir</li>
<li>Do'a orang yang dianiaya</li>
</ol><br />
<span style="font-weight: bold;"></span><span style="font-weight: bold;">Do'a orang teraniaya</span><br />
<div style="text-align: justify;">Diriwayatkan dari Nabi Saw. "Takutlah kamu kepada do'a orang yang dianiaya, karena sesungguhnya <span style="font-weight: bold;"></span>tidak ada penghalang antara do'a orang yang dianiaya dengan Allah Swt.</div><br />
<span style="font-size: large; font-weight: bold;"><span style="font-family: lucida sans unicode,lucida;">Sebab do’a tidak diterima</span></span><br />
<br />
Ibrahim bin Adham ditanya, kenapa kami berdo'a tapi do'a kami belum diijabah oleh Allah Swt. Beliau menjawab ada 5 hal yang menyebabkan hal itu terjadi;<br />
<ol style="text-align: justify;"><li>Kamu mengenal Allah namun tidak melaksanakan kewajiban kepada Nya.</li>
<li>Kamu membaca Al Qur'an namun tidak mengamalkan isinya.</li>
<li>Kamu berkata 'cinta kepada Rasulullah' namun meninggalkan sunnahnya.</li>
<li>Kamu berkata 'mengutuk syetan' namun mengikuti langkahnya.</li>
<li>Kamu melupakan aibmu namun menyibukkan diri dengan aib orang lain.</li>
</ol><br />
<span style="font-size: large; font-weight: bold;"><span style="font-family: lucida sans unicode,lucida;">Kekuatan Do’a</span></span><br />
<br />
<ul style="text-align: justify;"><li>Do'a adalah sebab dan factor yang paling kuat guna menolak segala sesuatu yang tidak diinginkan atau tercapainya tujuan dan cita-cita.</li>
<li>Akan tetapi terkadang do'a itu tidak ada hasilnya, mungkin karena orang yang berdo'a tidak bersungguh-sungguh sehingga do'anya tidak diterima oleh Allah Swt, sebab ia masih mengerjakan perbuatan yang dimurkai Allah.</li>
<li>Bisa juga disebabkan lemahnya jiwa orang yang berdo'a dan kurang menghadapkan do'anya kepada Allah Swt, serta kurang memusatkan do'anya kepada Allah sewaktu berdo'a. atau mungkin juga adanya penghalang untuk dikabulkan sebab dari memakan makanan yang haram atau perbuatan aniaya atau kotoran dosa yang menutupi hatinya, sehingga ia selalu dikuasai oleh kelengahan, kelalaian dan hawa nafsu.</li>
</ul>Rasulullah saw bersabda,<div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-style: italic;">"Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai"</span>.</li>
</ul></div><br />
<span style="font-size: large; font-weight: bold;"><span style="font-family: lucida sans unicode,lucida;">Allah Menjawab do’a Mukmin</span></span><br />
<br />
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">(Al-Baqarah:186)</span>.<br />
<br />
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku<span style="font-weight: bold;">[1326]</span> akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">(Al-Mu’min:60). </span><br />
<span style="font-weight: bold;">[1326]</span> yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.<br />
<br />
Dikutp dari > Gubuk AbdiDoddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-76278855339047030292011-02-09T07:00:00.000-08:002011-02-09T07:00:27.079-08:00Iman dan Amal Saleh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3o6Aze9hDDetnRQkO5PqdDkmj3slp-5hSxYE73sH18pCJENbtSG4ZSdeyc0U_oBNKc_cB9csHcdaoyzBE3xOkmIj_nZ6uwf5_7ZZ_M6KF5ubn36XJMxA_GS4LNdt0tscACF8PHLgpugw/s1600/Abie+Masturat+anak+kembar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3o6Aze9hDDetnRQkO5PqdDkmj3slp-5hSxYE73sH18pCJENbtSG4ZSdeyc0U_oBNKc_cB9csHcdaoyzBE3xOkmIj_nZ6uwf5_7ZZ_M6KF5ubn36XJMxA_GS4LNdt0tscACF8PHLgpugw/s320/Abie+Masturat+anak+kembar.jpg" width="202" /></a></div><h2><a href="http://islamiccentretangsel.com/?p=721" rel="bookmark" title="Permanent Link to Iman dan Amal Saleh"><br />
</a></h2>Ketenangan hati, kebahagiaannya dan hilangnya kegundahan adalah keinginan setiap orang. Dengan itulah kehidupan yang baik, perasaan senang dan tenteram dapat dicapai. Untuk mendapatkan itu semua ada beberapa faktor yang harus dipenuhi: ada faktor diniyah (keagamaan), faktor alami, dan faktor amaliah (amal, pekerjaan). <br />
Hanya orang-orang mu’min saja yang mampu memenuhi tiga faktor tersebut. Adapun selain orang-orang mu’min, maka, kalaupun dari satu segi, sebagian dari faktor-faktor tersebut dapat dicapai dengan jasa dan usaha para cendekiawan mereka; akan tetapi banyak segi-segi lain yang lebih bermanfaat, lebih kuat dan lebih baik -baik jangka pendek atau jangka panjang- yang tidak mampu mereka dapatkan<br />
Faktor paling penting dan paling mendasar untuk menggapai bahagia adalah: Iman dan amal shalih. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: <br />
<em>“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguh-nya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”</em> (QS: An-Nahl: 97)<br />
Dalam ayat ini Alloh Subhanahu wa Ta’ala memberitakan dan menjanjikan bagi orang yang dapat mengumpulkan antara iman dan amal shalih untuk mendapatkan kehidupan yang baik di dunia ini dan balasan yang baik pula di dunia dan akhirat.<br />
Sebabnya sudah jelas, karena orang yang beriman kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dengan iman yang benar yang dapat membuahkan amal shalih dan dapat memperbaiki kondisi hati, moral (tingkah lakunya), atau urusan keduniaan dan akhiratnya, berarti dia sudah mem-punyai pondasi dan dasar yang kuat untuk menghadapi segala kemungkinan. Kemungkinan baik yang mendatang-kan kebahagiaan dan kesenangan atau kemungkinan bu-ruk yang dapat mendatangkan kegoncangan, kesumpekan dan kesedihan.<br />
Kebahagiaan dan kesenangan mereka sambut dengan menerimanya, mensyukurinya dan mempergunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat. Dan bila mereka berhasil menerima dan mempergunakannya dengan cara semacam itu, maka akan timbullah sebagai buahnya –dari akumulasi suka cita dan keinginan untuk mempertahankan kebera-daan dan keberkahan nikmat tersebut serta harapan untuk memperoleh pahala syukur– hal-hal besar lainnya yang kebaikan dan keberkahannya melebihi kebahagiaan dan kesenangan yang pertama.<br />
Begitu pula dengan cobaan, kemudharatan, kesempitan dan keruwetan. Yang mampu dia atasi dia pecahkan, yang hanya dapat dia minimalisasi dia lakukan dan yang tidak boleh tidak harus dia hadapi dia hadapi dengan kesabaran. Dan sebagai dampak dari akumulasi ‘kemampuan meng-hadang ujian plus percobaan dan kekuatan’ juga akumulasi dari ‘kesabaran plus pengharapan akan pahala’ maka mereka akan mendapatkan hal-hal besar lainnya yang dengan hal-hal tersebut semua ujian dan cobaan apapun tidak akan terasa bahkan akan berubah menjadi kese-nangan dan harapan-harapan baik serta keinginan untuk mendapatkan karunia dan pahala dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.<br />
Seperti yang diungkapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits shahih, beliau bersabda, yang artinya: “Sungguh luar biasa urusan seorang mu’min itu. Sesungguh-nya setiap urusannya (akan mendatangkan) kebaikan. Bila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur dan (syukur) itu adalah kebaikan untuknya. Bila dia mendapatkan musibah, dia bersabar dan (sabar) itu adalah kebaikan untuknya. Hal itu tidak (diberikan) untuk siapa pun kecuali untuk seorang mu’min.” (HR: Muslim)<br />
Dalam hadits ini Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan bahwa seorang mu’min akan dilipat-gandakan kebaikannya dan buah amal-amalnya dalam kondisi yang dia hadapi, dalam kondisi nikmat atau musibah.<br />
Oleh karena itu, anda bisa mendapati dua orang yang mendapatkan ujian yang sama atau nikmat yang sama, tetapi ternyata, keduanya berbeda dalam cara mengha-dapinya. Hal itu kembali pada perbedaan keduanya dalam kualitas iman dan amal shalihnya.<br />
Yang satu dapat menghadapi kondisi nikmat atau musibah dengan syukur dan sabar, sehingga dia merasa senang dan suka cita. Sementara kesumpekan, keruwetan, kegundahan, perasaan sempit dada dan kesulitan hidup juga akan hilang, dan akhirnya dia bisa mendapatkan kehidupan yang baik di dunia ini.<br />
Adapun orang satunya lagi, dia sambut kondisi nikmat dengan keangkuhan, menolak kebenaran dengan kezha-liman, sehingga moral dan tingkah lakunya menjadi melenceng. Dia sambut kondisi nikmat itu seperti hewan, dengan penuh tamak dan loba. Walaupun demikian, hatinya tetap tidak merasa tenang bahkan terasa seperti dicabik-cabik dari segala penjuru. Dia khawatir kalau apa yang dia nikmati hilang, dia khawatir akan banyaknya tantangan-tantangan yang timbul menghadangnya, dia khawatir dan tidak tenang. Karena hawa nafsu itu tidak akan berhenti pada batas tertentu, tapi dia akan terus ingin mendapatkan yang lainnya lagi yang barangkali bisa dia raih, bisa juga tidak. Kalau berhasil diraih, kekhawatiran-kekhawatiran yang pertama tadi akan menghampirinya. <br />
Dia juga akan sambut musibah yang menghadangnya dengan kegoncangan, kegundahan, rasa takut dan jengkel. Bila sudah demikian, jangan tanyakan lagi bagaimana dia akan ditimpa kesulitan hidup, ditimpa penyakit-penyakit saraf dan perasaan takut yang mengkhawatirkan. Karena dia saat itu tidak mengharapkan pahala dari Allah dan tidak punya kesabaran yang dapat menghibur dan membuat penderitaannya berkurang.<br />
Hal di atas dapat kita saksikan sendiri dalam kenyataan. Bila anda renungi kondisi orang-orang sekarang ini, anda akan melihat bahwa perbedaan yang besar antara seorang mu’min yang bekerja dan bertindak dengan konsekwensi keimanannya dengan yang tidak demikian, yaitu bahwa agama itu sangat mendorong dan menganjurkan agar orang bersifat qona’ah (menerima) dengan rezeki Allah Subhanahu wa Ta’ala, karunia dan kemurahanNya yang bermacam ragam.<br />
Seorang mu’min –bila ditimpa penyakit, kefakiran dan berbagai musibah yang dapat menimpa setiap orang– dengan keimanannya, juga dengan sifat qona’ah dan kerelaannya atas apa yang diberikan Allah kepadanya, dia akan tetap terlihat tenang. Hatinya tidak menuntut men-capai sesuatu yang tidak ditakdirkan baginya dan tidak melirik kepada orang yang berada di atasnya. Dan barangkali kebahagiaan, kesenangan dan ketenangannya melebihi orang yang berhasil meraih tuntutan-tuntutan duniawinya tetapi tidak qana’ah.<br />
Sebagaimana anda juga dapat menyaksikan orang yang bertindak dan beramal tidak sesuai dengan konsekwensi keimanan, bila ditimpa sedikit kekurangan atau tidak ber-hasil meraih sebagian tuntutan duniawinya, dia merasa di puncak kesengsaraan dan kesusahan. Contoh lain, apabila terjadi hal yang menakutkan atau hal-hal yang mengganggu lainnya, anda akan lihat bahwa orang yang benar iman-nya, hatinya kuat, jiwanya tenang, dia mampu mengurus dan menjalani apa yang menimpanya dengan kemampuan pikiran, perkataan dan amalnya. <br />
Semua itu akan memper-kuat dirinya bila berhadapan dengan gangguan atau musibah yang menimpanya. Kondisi semacam inilah yang dapat menenangkan manusia dan menguatkan hatinya.<br />
Sebaliknya kondisi orang yang tidak mempunyai iman, bila terjadi suatu hal yang menakutkan, hatinya gundah, urat sarafnya menegang, pikirannya kacau, rasa takut dan khawatir masuk ke dalam dirinya. Berkumpullah pada diri-nya perasaan takut dari luar dengan kegoncangan batinnya yang sulit untuk diketahui hakikatnya. <br />
Orang dengan tipe semacam itu –bila tidak didukung faktor-faktor alamiah dengan banyak latihan– akan kehilangan semangat dan stres. Sebab dia tidak mempunyai iman yang dapat mendorongnya bersikap sabar, khususnya dalam kondisi-kondisi tegang dan menyedihkan.<br />
Orang baik dan orang jahat juga orang mu’min dan orang kafir, sama-sama berpotensi untuk belajar dan bisa berani. Juga sama-sama mempunyai potensi kejiwaan yang dapat melunakkan dan meringankan hal-hal yang menakut-kan. Hanya saja, seorang mu’min mempunyai keunggulan dengan imannya, kesabaran dan tawakkalnya kepada Allah serta harapannya untuk mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal-hal inilah yang menambah rasa keberaniannya, memperingan beban takutnya juga me-ringankan musibah yang menimpanya. Seperti difirman-kan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: <br />
<em>“Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula) sebagaimana kamu menderita-nya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan.”</em> (QS: An-Nisa’: 104)<br />
Selain itu dia akan mendapatkan pertolongan Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan ‘kebersamaanNya’. Dan hal itu dapat menghancurkan perasaan takutnya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:<em> “Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya Alloh bersama orang-orang yang sabar.” </em>(QS: Al-Anfal: 46)<br />
Termasuk di antara faktor-faktor yang dapat menghilangkan kesedihan, musibah dan kegoncangan hati adalah: Berbuat baik kepada makhluk, baik dengan per-kataan, perbuatan dan berbagai macam perbuatan baik lainnya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala akan menolak kesedihan dan musibah dari orang shalih dan orang yang jahat sesuai dengan perbuatan baik yang dilakukan. <br />
Hanya saja bagi seorang mu’min akan mendapatkan porsi yang lebih sempurna. Dan yang membedakan seorang mu’min dari yang lainnya, bahwa kebaikan yang dia lakukan didorong oleh keikhlasan dan harapan mendapatkan pahala dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Dan hal itu memudahkan baginya mendapatkan kebaikan yang dia inginkan. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga akan menolak hal-hal yang tidak dia sukai karena berkah keikhlasan dan harapan mereka akan pahalaNya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS: An-Nisa’: 114)<br />
Dalam ayat ini, Alloh Subhanahu wa Ta’ala menginformasikan bahwa hal-hal yang disebutkan tadi semuanya akan bernilai kebaikan bagi orang yang melakukannya. Dan sebuah kebaikan biasanya mendatangkan kebaikan serta menolak keburukan. Seorang mu’min yang hanya mengharapkan pahala Alloh Subhanahu wa Ta’ala akan mendapatkan balasan yang besar yang di antaranya adalah dalam bentuk hilangnya kesedihan, musibah, dan hal-hal yang mengganggu lainnya.<br />
<em>(Sumber Rujukan: MENGGAPAI KEHIDUPAN BAHAGIA, Oleh: SYAIKH ABDURRAHMAN BIN NASHIR AS-SA’DY). </em><br />
Semoga bermanfaat salam dr kami Ptya Pembangunan dan Pengembangan Masjid AlIkhlas menjadi Masjid Akbar AlIkhlas KOta Tangerang Selatan.*<br />
<br />
Di kutip dari : <br />
<div class="header_left"> <a href="http://islamiccentretangsel.com/"><img alt="ISLAMIC CENTRE TANGSEL" src="http://islamiccentretangsel.com/wp-content/uploads/2010/05/LOGO_ICT.png" /></a> </div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-17033027284139628582011-02-08T07:40:00.000-08:002011-02-08T07:40:28.304-08:00Larangan Meniup Minuman Panas<h3 class="post-title entry-title"> <span class="post-author vcard"><span class="fn"></span></span><a class="timestamp-link" href="http://ahliahdakwah.blogspot.com/2011/01/larangan-meniup-minuman-panas.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2011-01-24T14:17:00+07:00"></abbr></a></h3><div class="post-header"><div class="post-header-line-1"><span class="post-timestamp"> </span> </div></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: x-small;">Seringkali kita melihat, seorang Ibu ketika menyuapi anaknya makanan yang masih panas, dia meniup makanannya lalu disuapkan ke anaknya. Bukan cuma itu, bahkan orang dewasa pun ketika minum teh atau kopi panas, sering kita lihat, dia meniup minuman panas itu lalu meminumnya. Benarkan cara demikian?</span> </div><div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">Cara demikian tidaklah dibenarkan dalam Islam, kita dilarang meniup makanan atau minuman.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">Sebagaimana dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan <i>“Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. </i>(HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">Penjelasan secara ilmiahnya (bagi yang memerlukan bukti ilmiah) adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">Apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan CO2 atau yang disebut dengan karbon dioksida, yang apabila bercampur dengan air H20, akan menjadi H2CO3, salah satu senyawa bersifat asam hampir sama dengan cuka, menyebabkan minuman itu menjadi bersifat asam, dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh kita untuk minum seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas sambil bernapas di dalam gelas, karena dimungkinkan ketika kita minum langsung 1 gelas dihabiskan kita bernafas di dalam gelas (seperti yang tertulis pada hadist diatas) yang akan menyebabkan reaksi kimia seperti di atas.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">Namun teori ilmiah tersebut masih perlu dipertanyakan kebenarannya, dikarenakan:</span></div><ol style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;"><li> <div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">Reaksi antara CO2 dan H2O hanya terjadi pada suhu dan tekanan tinggi. CO2 dapat larut dalam air dalam tekanan tinggi, membentuk H2CO3. pada 25 derajat celcius, Kc = 1.70 x 10-3. </span></div></li>
<li> <div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">Untuk mencapai keseimbangan, reaksi antara CO2 dan H2O membutuhkan katalisator. Kalau tidak ada katalisator, reaksi ini akan berjalan lambat. </span></div></li>
<li> <div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">H2CO3 merupakan asam lemah</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">Begitu kira- kira mengapa kita tidak boleh meniup minuman panas. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">Diambil dari http://ervakurniawan.wordpress.com/2009/03/16/larangan-meniup-makanan-dan-minuman-panas/ dengan sedikit perubahan..</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 10pt;"><span style="font-size: x-small;">Dikutip dari </span><span class="post-author vcard"><span class="fn">: Ahliah Da'wah</span></span><span style="font-size: x-small;">- DAWAH MAKSUD HIDUP </span></div></li>
</ol>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-52117312324102647792011-02-08T07:37:00.000-08:002011-02-08T07:37:37.550-08:00Adab Perjalanan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6D9JR-TC7l3vEikPGoUI6WkElVLQ6sKHa199kiW4Hv3-1Z8M3e5P8A308zXhk5h8CvaH2OHdo6dHnIamO6zsflijGTEVX0FEeuU5PUZum-6JX8rKotoOOwQY2ahv2EF72iz45fNtFbuA/s1600/adab_safar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6D9JR-TC7l3vEikPGoUI6WkElVLQ6sKHa199kiW4Hv3-1Z8M3e5P8A308zXhk5h8CvaH2OHdo6dHnIamO6zsflijGTEVX0FEeuU5PUZum-6JX8rKotoOOwQY2ahv2EF72iz45fNtFbuA/s320/adab_safar.jpg" width="248" /></a></div><h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> <div class="post-header-line-1"><span class="post-author vcard"><br />
<span class="fn"></span> </span><span class="post-timestamp"><a class="timestamp-link" href="http://ahliahdakwah.blogspot.com/2011/01/adab-perjalanan.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2011-01-22T19:14:00+07:00"></abbr></a> </span> </div><div class="post-header-line-1"><span class="post-author vcard"><br />
<span class="fn"></span> </span><span class="post-timestamp"><a class="timestamp-link" href="http://ahliahdakwah.blogspot.com/2011/01/adab-perjalanan.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2011-01-22T19:14:00+07:00"></abbr></a> </span> </div></div>1. Shalat safar 2 rakaat<br />
2. Do`a memakai sandal / sepatu / kasut<br />
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنَ اْلاِبْلِسِ وَالْجُنُدِهِ<br />
Artinya : “ Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari Iblis dan bala tentaranya. “<br />
3. Tidak memakai hiasan dan wangi-wangian<br />
4. Do`a keluar rumah :<br />
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِـاللهِ<br />
5. Saat naik kendaraan langkahkan kaki kanan denagan membaca : بِسْمِ اللهِ , setelah duduk bacalah اَلْحَمْدُ ِاللهِ , bila kendaraan mulai berjalan maka baca :<br />
سُبْحَـانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَـا هَذَا وَمَـا كُنَّـا لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَ اِنَّـا اِلَى رَبِّنَـا لَمُنْقَلِبُــوْنَ<br />
6. Jika perjalanan naik / tanjakan baca : اَللهُ اَكْبَـرُ<br />
Jika perjalanan turun, baca : سُبْحَـانَ اللهُ<br />
Jika perjalanan mendatar, baca : اَلْحَمْدُ ِللهِ<br />
Jika jalan berliku-liku, baca : : لاَ حَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِـاللهِ<br />
Jika melewati jembatan, baca : اَلَّهُمَّ يَلِّمْ وَسَلِّمُ<br />
Jika melihat masjid, baca اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ<br />
Jika melihat tempat ibadah bukan Islam, baca : لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ لاَمَعْبُدْ اِلاَّ اللهُ<br />
Jika melihat wanita bukan muhrim, baca : اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ فِتْنَـةِ النِّسَـاءِ<br />
Jika melihat kebesaran dunia, baca : <br />
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَـا وَمِنْ عَذَابِ ا ْلاَخِرَةِ<br />
7. Jika melihat kampung, baca : اَللَّهُمَّ بَـارِكْ لَنَـا فِيْـهَـا<br />
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَـا جَنَـاهَـا وَحَبِبْنَـا اِلَى اَهْلِهَـا وَحَبِبْ صَـالِحِى اَهْلِهَـا اِلَيْنَـا.<br />
8. Berhenti di tengah jalan atau penginapan, baca :<br />
اَعُوْذُبِكَلِمَـاتِ اللهِ التَّـامَّـاتِ مِنْ سَرِّمَـا خَلَقَ<br />
9. Turun dari kendaraan, baca : <br />
رَبِّ اَنْزِلْنِى مُنْزَلاً مُبَـارَكًا وَاَنَـا خَيْرُالْمُنْزِلِيْنَ<br />
10. Bila melihat kota, baca :<br />
لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيُّ دَاءِمٌ لاَ يَمُوْتُ<br />
بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.<br />
Fadhilahnya :<br />
<ul style="text-align: left;"><li>Dapat 1000 kebaikan</li>
<li>Hapuskan 1000 dosa dan kejahatan</li>
<li>Diangkat 1000 derajat dalam surga.</li>
</ul>11. Do`a naik kendaran laut, baca :<br />
بِسْمِ اللهِ مَـجْرَهَـا وَمُرْسَهَـا اِنَّ رَبِّى لَغَفُوْرٌرَّحِيْـمٌ<br />
وَمَـا قَدَرُوْالله َ حَقَّ قَدْرِهِ وَاْلاَرْضِ جَمِـيعًـا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَـامَـةِ وَالسَّمَوَتِ عَطْوِيَـاتِ بِيَمِنِهِ<br />
سُبْحَـا نَـهُ وَتَعَـالَى عَمَّـا يُشْرِكُوْنَ<br />
12. Do`a masuk rumah : اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْـأَََلُكَ خَيْرَ الْمَوْلُجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ<br />
<br />
Dikutp dari : <span class="post-author vcard"> <span class="fn">Ahliah Da'wah - DAWAH MAKSUD HIDUP</span></span>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-49326710300979449462011-02-08T07:31:00.000-08:002011-02-08T07:31:39.551-08:00Adab-adab Memasak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh50HEkx_ZU_hSuC0T9YzkKd_evTA_sXvCUc8ngKC2y7ErLismXpvQ7Eq0h88ZBJW1i1NiLGAmcXDdh4DseB8eryy9n8s2V3NJqjcxYQtf-FYGJgOeHUQOofl1276F_sHreZEJnSqwNnSo/s1600/memasak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh50HEkx_ZU_hSuC0T9YzkKd_evTA_sXvCUc8ngKC2y7ErLismXpvQ7Eq0h88ZBJW1i1NiLGAmcXDdh4DseB8eryy9n8s2V3NJqjcxYQtf-FYGJgOeHUQOofl1276F_sHreZEJnSqwNnSo/s320/memasak.jpg" width="320" /></a></div><h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> <div class="post-header-line-1"><span class="post-author vcard"> <span class="fn"></span></span><span class="post-timestamp"><a class="timestamp-link" href="http://ahliahdakwah.blogspot.com/2011/01/adab-adab-tidur.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2011-01-21T19:13:00+07:00"></abbr></a> </span> </div></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: left;">Assalamu'alaikum.</div><div style="text-align: left;">Mari kita belajar bersama-sama, berikut adalah adab-adab memasak yang ana ambil dari Mudzakarah Masturat yang telah di posting sebelumnya.</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">1. Berwudhu dan shalat 2 rakaat.<br />
2. Baca do`a masuk dapur ( Al-Kahfi : 10 )<br />
رَبَّنَـا اَتِنَـا مِنْ لَّدُنْـكَ رَحْمَـةً وَهَيِّءْلَنـَا مِنْ اَمْرِنـَا رَشَـدًا<br />
“ Ya Tuhan kami, berilah kami rahmat yang besar dari sisi-Mu dan persiapkan<br />
petunjuk terhadap urusan kami.”<br />
3. Do`a mengambil beras ( An-Nahl : 96 ) : <br />
مَـا عِنْدَكُـمْ يَـنْـفَدُّ وَمـَا عِـنْدَ اللهِ بَـاقٍ<br />
“ Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang di sisi Allah adalah kekal.”<br />
4. Do`a mencuci beras :<br />
اَلْحَمْـدُ ِاللهِ الَّـذِى اَطْعَمَنـَا خَيْرًا مِنـْه ُ<br />
“ Segala puji bagi Allah yang telah member<br />
kami makanan yang lebih baik darinya.”<br />
5. Do`a menaruh beras dalam periuk : <br />
اَلْحَمْـدُ ِاللهِ الَّذِى اَطْعَمَنـاَ مِنْ جُـوْعٍ<br />
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makan setelah lapar.”<br />
6. Do`a menaruh air dalam beras : <br />
اَللّذِيْنَ اَمَنُوْاا صْبِرُوْا وَصَـابِرُوْاوَرَابِطُوْا وَتَّـقُوااللهَ لَعَلَّـكُـمْ تُفْلِحُوْنَ<br />
7. Do`a mengaduk sayur ke arah kanan ( dengan arah jarum jam ) :<br />
لَيْسَ لَهـاَ مِنْ دُوْنِ اللهِ كـاَ شِفَـةٌ<br />
“Tidak ada yang dapat menyatakan hari itu selain Allah.”<br />
8. Do`a memotong sayur / daging ( Al-Baqarah 71 ) :<br />
فَذَ بَحُوْهـاَ وَمَـا كـاَدُوْا يَفْعَلُوْنَ <br />
9. Do`a mencuci sayur :<br />
لَيْسَ لَهـاَ مِنْ دُوْنِ اللهِ كـاَ شِـفَـةٌ<br />
10. Do`a menghaluskan bumbu : Surat Al-Kautsar 1 – 3 .<br />
11. Do`a membuka kekep : <br />
اَللَّهُمَّ بـاَرِكْ لَنـاَ خَيْرًا مِنْـهُ</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Niat amal dan sampaikan..</div><div style="text-align: left;">Subhanallahi wabihamdihi, subhanakallahhumma wa bihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astagfiruka wa atubu ilaihi..</div><div style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;">Dikutip dari : <span class="post-author vcard"><span class="fn">Ahliah Da'wah - DAWAH MAKSUD HIDUP</span></span> </div></div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-42839584474040038002011-02-08T07:21:00.000-08:002011-02-08T07:21:33.334-08:00Adab Mandi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsw7dhSZansESHmodlzlEz3gvjswcxm7dzHsWUErbDm5lRTemQxOMw3I0Zt6YOvMSYEM5ixTthkTlj1Yd_yPtgVcIdo2HcjCZ4vWOhN0lhgJ_cDgDBxryjNwdRgk_ApLgAPGlPUK1_Gd8/s1600/mandi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsw7dhSZansESHmodlzlEz3gvjswcxm7dzHsWUErbDm5lRTemQxOMw3I0Zt6YOvMSYEM5ixTthkTlj1Yd_yPtgVcIdo2HcjCZ4vWOhN0lhgJ_cDgDBxryjNwdRgk_ApLgAPGlPUK1_Gd8/s1600/mandi.jpg" /></a></div><h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> <div class="post-header-line-1"><span class="post-author vcard"><br />
<span class="fn"></span> </span><span class="post-timestamp"><a class="timestamp-link" href="http://ahliahdakwah.blogspot.com/2011/01/adab-mandi.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2011-01-31T18:46:00+07:00"></abbr></a> </span> </div></div>1. Masuk dengan memakai tutup kepala dan alas kaki serta mendahulukan kaki kiri dengan membaca : <br />
<div dir="rtl" style="text-align: right;"><b>اَللَّهُـمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَـاءِثْ</b></div>2. Menanggalkan pakaian sambil membaca do`a dalam hati :<br />
<div dir="rtl" style="text-align: right;"><b>بِسْـمِ اللهِ لاً اِلَـهَ اِلاَّهُـوَ</b></div>3. Memakai basahan sebab dimanapun kita berada tidak lepas dari pandangan dan pengetahuan Allah swt.<br />
<b><br />
Syarat sah mandi wajib ( menghilangkan hadats besar ) ada 2 :</b><br />
1. Niat ketika mengalirkan air ke seluruh tubuh dan niat itu dikhususkan pada hadats yang akan dihilangkan.<br />
2. Meratakan air ke seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki.<br />
<b><br />
Adab – adab Mandi Wajib :</b><br />
1. Masuk kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri<br />
2. Hendaknya mencuci tangan dan bagian yang terkena kotoran ( kemaluan dan dubur )<br />
<a href="" name="more"></a><br />
3. Setelah mencuci tangan dan kamaluan, maka bacalah Basmalah dalam hati lalu berwudhu seperti wudhu mau shalat tetapi kaki ditinggalkan mencucinya kemudian.<br />
4. Menyiram anggota badan bagian kanan 3x lalu anggota badan bagian kiri 3x.<br />
5. Membasuh kaki yang kanan 3x, lalu kaki kiri 3x<br />
6. Menghadap kiblat.<br />
7. Dianjurkan menutup tubuh dengan basahan selama mandi.<br />
8. Mengekalkan niat selama mandi.<br />
9. Jangan berlama-lama di kamar mandi.<br />
10. Setelah mandi baca do`a :<br />
<br />
<div dir="rtl" style="text-align: right;"><b>اَلْحَمْـدُ ِاللهِ الَّذِى جَعَلَ الْمَـاءَ طَهُوْرَا ز</b></div>11. Cara mandi wajib :<br />
<ul style="text-align: left;"><li>Niat dan bersihkan najis terlebih dahulu.</li>
<li>Berwudhu, kaki tidak disiram, sebab diakhirkan.</li>
<li>Menyiram kepala 3x, bagian kanan 3x, bagian kiri 3x.</li>
<li>Menyiram seluruh badan sampai rata</li>
<li>Menyiram kaki</li>
<li>Bila akan shalat tidak perlu wudhu lagi</li>
<li>Bila dalam keadaan junub lalu tidur (sebelum mandi ) sebaiknya wudhu terlebih dahulu. ( H.R. Tirmidzi )</li>
<li>Disunnahkan berwudhu ketika hendak melakukan persetubuhan. (H.R. Abu Daud).</li>
</ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsw7dhSZansESHmodlzlEz3gvjswcxm7dzHsWUErbDm5lRTemQxOMw3I0Zt6YOvMSYEM5ixTthkTlj1Yd_yPtgVcIdo2HcjCZ4vWOhN0lhgJ_cDgDBxryjNwdRgk_ApLgAPGlPUK1_Gd8/s1600/mandi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>Dikutip dari : <span class="post-author vcard"><span class="fn">Ahliah Da'wah</span></span> - DAWAH SARANA TARBIYAH UMATDoddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-36701727503591258682011-02-08T07:16:00.000-08:002011-02-08T07:16:05.010-08:00Adab Istinja'<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgQmbBJ3TneTJ45w0E-pP3MOX_xduph3aUlPUES4DhR7KAxY9dpw_4nKTlWC7Cu5XFBmUJwrTPE6P8npGz76B6eFe2EElXWaRnU1_Iq-hdYMrbFxdnpR8A-AXyGlsYYTi8WBLFjULSCoo/s1600/Istinja.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgQmbBJ3TneTJ45w0E-pP3MOX_xduph3aUlPUES4DhR7KAxY9dpw_4nKTlWC7Cu5XFBmUJwrTPE6P8npGz76B6eFe2EElXWaRnU1_Iq-hdYMrbFxdnpR8A-AXyGlsYYTi8WBLFjULSCoo/s1600/Istinja.jpeg" /></a></div><h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><ul style="text-align: left;"><li>Memakai tutup kepala agar syetan tidak meletakkan kotorannya di atas kepala.</li>
<li>Pastikan tidak membawa barang yang mengandung tulisan / lafadz Allah atau ayat al-Qur an.</li>
<li>Masuk dengan kaki kiri sambil baca do`anya.</li>
<li>Cincin di tangan kiri dilepas, sebab digunakan untuk membersihkan kotoran .</li>
<li>Bila sudah buang air kecil berdehem 3x ( untuk mengeluarkan air kencing yang tersisa di saluran kencing )</li>
<li>Cara duduk : Dengan bertenggong kaki kanan maju ke depan, telapak kaki kiri ditekuk, tangan kiri di pinggang sambil menekan, tangan kanan di atas lutut kanan dengan jari di atas kepala ( bila lupa pakai tutup kepala ) / memegang pundak kiri dan hidung ditutup / diletakkan pada lengan kanan.</li>
<li>Bila sedang tandas, jika dipanggil jangan menyahut, tapi berdehem / dengan isyarat suara.</li>
<li>Agar jangan bernyanyi, bersiul / sambil makan<a href="" name="more"></a>, jangan terlalu lama di dalam WC tanpa ada keperluan yang sebenarnya, sebab mudharat bagi kita dan wc adalah tempat berkumpulnya syetan.</li>
<li>Ibu jari dan telunjuk tidak dibolehkan untuk istinja`</li>
<li>Do`a bersihkan najis setelah istinja` :</li>
</ul><div dir="rtl" style="text-align: right;"><b>اَللَّهُـمَّ طَهِّرْ قَلْبِى مِنَ النِّفَـاقِ وَحَسِّنْ فَرْجِ مِنَ الْفَوَاحِشْ ز</b></div><ul style="text-align: left;"><li>Jangan melihat najis sebab dapat mengurangi nur pada wajah dan akan mengurangi semangat dalam beribadah .</li>
<li>Keluar dengan kaki kanan dengan membaca do`a :</li>
</ul><b>غُفْرَانَـكَ الْحَمْـدُ ِاللهِ الَّذِى اَذْهَبَ عَنِّ الْعَذَا وَعـَا فَنِى</b><br />
<br />
<b>Dikutip dari : </b><span class="post-author vcard"><span class="fn">Ahliah Da'wah</span></span><b> - DAWAH SARANA TARBIYAH UMAT </b>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-842973147161480054.post-52698643195245500302011-02-08T07:10:00.000-08:002011-02-08T07:10:34.534-08:00Adab Bersiwak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHzJunGOaAWZEuNdIIUWxscOTvaIqiRZKvEbkGhmwZmMQUGlNgTx3gmF_dhfSAru7Hk4aLxpLpALJXYOcTpOONp4nqU_7DjM_w-mFbfOoiKNLtASDYEpzh7JyaAaXjirzr86wsVgQuV0g/s1600/SIWAK.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHzJunGOaAWZEuNdIIUWxscOTvaIqiRZKvEbkGhmwZmMQUGlNgTx3gmF_dhfSAru7Hk4aLxpLpALJXYOcTpOONp4nqU_7DjM_w-mFbfOoiKNLtASDYEpzh7JyaAaXjirzr86wsVgQuV0g/s320/SIWAK.jpg" width="320" /></a></div><h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"><div class="post-header-line-1"><span class="post-author vcard"><br />
<span class="fn"></span></span><span class="post-timestamp"><a class="timestamp-link" href="http://ahliahdakwah.blogspot.com/2011/01/adab-bersiwak.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2011-01-31T18:57:00+07:00"></abbr></a> </span> </div></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><ul style="text-align: left;"><li>Siwak menyucikan mulut, membuat Allah swt ridho kepada kita, mewangikan mulut dan mencerahkan pandangan. ( H.R. Thabrani, Baihaqi ).</li>
<li>Siwak adalah obat. (H.R. Baihaqi)</li>
<li>Siwak menfasihkan bicara. ( H.R. Ibnu `Adi )</li>
<li>Siwak berbeda dengan sikat gigi, siwak adalah kayu yang biasa digunakan untuk menggosok gigi.</li>
<li>Panjang siwak adalah sejengkal .</li>
<li>Memakai siwak disunnahkan setiap kali wudhu, bangun tidur, sebelum tidur, sesudah makan, sebelum makan, akan masuk rumah dan membaca Al-Qur an (H.R. Ibnu Majah ) </li>
<li>Memulai bersiwak dengan membaca Basmalah (H.R. Ibnu Majah )</li>
<li>Membaca do`a bersiwak :</li>
</ul><div dir="rtl" style="text-align: right;"><b>اَللَّهُـمَّ طَهِّرْ فَمِى وَنَوِّرْ قَلْبِى وَطَهِّرْ بَدَنِى وَحَرِّمْ جَسَدِى عَلَى النَّـَارِ</b></div><div style="text-align: center;"> “ Ya Allah sucikanlah mulutku, terangilah hatiku,<br />
bersihkanlah badanku dan haramkanlah tubuhku dari api neraka.”<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=842973147161480054" name="more"></a></div><ul style="text-align: left;"><li>Miswak ( kayu siwak ) hendaknya tidak terlalu keras tidak terlalu lembu</li>
<li>Sebelum dan sesudah bersiwak, kayu siwak hendaklah dicuci, jika tidak maka syetan akan memakainya. (H.R. Ibnu Majah )</li>
<li>Siwak hendaklah disimpan berdiri / tegak dan jangan disimpan di atas tanah. Sa`id Bin Jabarra berkata :”Barangsiapa yang menyimpan siwak di atas tanah maka akan ditimpa penyakit gila.”</li>
<li>Jika miswak itu kering sebaiknya direndam dalam air terlebih dahulu</li>
<li>Dianjurkan agar tidak menggunakan miswak pada kedua ujungnya.</li>
<li>Niat bersiwak, Ya Allah aku bersiwak untuk membersihkan mulutku agar aku bisa mempergunakannya untuk berdzikir, membaca Al-Qur an dan membesarkan Nama-Mu.</li>
<li>Jika memang tidak ada kayu siwak, maka dibolehkan menggunakan ujung jari. (H.R. Abu Na`im )</li>
</ul><br />
Dikuti dari : <span class="post-author vcard">By <span class="fn">Ahliah Da'wah - DAWAH SARANA TARBIYAH UMAT</span></span> </div>Doddy R. Ibrahimhttp://www.blogger.com/profile/10405629345832120156noreply@blogger.com0