Kamis, 30 Desember 2010

Keajaiban Sedekah

Sedekah menyimpan misteri tersendiri bagi umat manusia. Sedekah bisa mendatangkan berkah, bahkan terkadang berkah itu nyata. Banyak yang sudah membuktikan hal ini. Silahkan aja anda “googling”. Lalu bagaimana jika bisnis kita dihiasi juga dengan sedekah? Hemmm pasti akan indah. Berkah pasti akan selalu tercurahkan pada bisnis anda.
Saya ingat betul, pada tahun 2000 an saya pernah kecewa dengan yang namanya sedekah. Bayangkan, saya punya sebuah bisnis yang menghasilkan banyak profit waktu itu. Setelah membaca sebuah buku yang membahas tentang sedekah, saya pun mempraktekkan. Eh, hasilnya tidak seperti yang dituliskan di buku. Malahan usaha saya semakin merosot dan akhirnya tutup. Tapi akhirnya saya sadar, saya tidak mau berburuk sangka kepada Allah. Saya tetap berfikir positif menghadapi masalah ini, dan akhirnya semua saya kembalikan pada Allah. Mungkin saya kurang iklas, atau memang Allah punya rencana lain yang lebih bagus bagi bisnis saya ke depan.
Akhirnya sedekah benar-benar terbukti bagi saya. Saat saya menjual inventaris kantor, saya banyak bertemu dengan orang-orang yang memberi inspirasi bisnis baru bagi saya. Beberapa orang bekerjasama dengan saya dan beberapa yang lain saya ambil sebagai ide bisnis usaha saya yang lain.
Dari pengalaman saya di atas, akhirnya bisa saya ambil kesimpulan; iklas dan tetap berfikir positif adalah kunci utama bersedekah untuk kelancaran bisnis kita. Jika efek sedekah tidak kita rasakan sekaligus seperti cerita kebanyakan orang, pasti akan kita rasakan saat kita benar-benar membutuhkannya. Ingat Allah sudah berjanji untuk melipat gandakan setiap sedekah yang telah kita keluarkan, sekecil apapun itu.......
oleh : Eko Yulianto

IMAN DAN AMAL SHALEH

 IMAN DAN AMAL SHALEH

Allah swt berfirman: Demi masa. "Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, saling berwasiat dalam kebenaran dan saling berwasiat dalam kesabaran". Iman dan amal shaleh adalah dua hal yang selalu berkaitan erat. Amal shaleh merupakan ciri orang yang beriman, dan bukti keimanan seseorang adalah dengan melakukan amal shaleh. Dalam firman Allah diatas di sebutkan semua manusia dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Ini menunjukkan bahwa hanya orang-orang yang berimn dan beramal shalehlah yang akan senantiasa dalam kebahagiaan duni dan akhirat. Orang beriman dan amal shaleh yang dilakukannya terbagi menjadi lima golongan:
  1. Orang yang beramal tetapi tidak beriman kepada Allah swt. Maka amalan orang seperti ini tidak akan diterima oleh Allah swt karena tidak beriman kepada Allah swt. Contohnya amalan-amalan orang non muslim. Semua amalan mereka di sisi Allah swt tidak berpahala dan tidak berguna baginya di akhirat.
  2. Orang yang beramal shaleh, dan dia beriman tapi amalnya di tolak oleh Allah swt. ini disebabkan karena amalan yang mereka lakukan tidak didasari dengan niat ikhlas kepada Allah swt. Seperti disebutkan dalam sebuah hadits nabi bahwa kelak di akhirat ada tiga kelompok manusia yang pertama kali ditanya, diantaranya adalah orang yang mati syahid. Orang yang mati syahid ini oleh Allah dilemparkan ke dalam neraka karena ia mati syahid atau berperang di jalan Allah swt hanya karena ingin di sebut sebagai seorang pahlawan. Kalau kita lihat amal orang tadi adalah merupakan amal shaleh, tapi karena niatnya tidak ikhlas maka amalnya tidak diterima oleh Allah swt.
  3. Orang yang beramal tapi hanya mengharapkan pahala dari orang lain.
  4. Orang yang beramal tapi hanya mengharapkan pahala atau kebaikan dunia saja. Misalnya seseorang yang melakukan puasa tapi tujuannya hanya supaya sehat saja, maka hanya itu yang ia dapatkan. Atau orang yang melakukan shalat dhuha tapi tujuannya agar rizkinya bertambah banyak. Cara-cara seperti ini tidak di benarkan oleh syari'at. Boleh kita mengetahui manfaat dari ibadah yang kita lakukan, tapi itu jangan di jadikan tujuan manakala kita kita melakukan ibadah.
  5. Orang yang beramal shaleh, kemudian beriman kepada Allah swt dan melandasi amalnya dengan ikhlas sematat-mata karena Allah swt. Kelompok yang kelima inilah yang akan senantiasa mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Keimanan seseorang terkadang naik dan terkadang turun. Iman seseorang akan naik dengan banyak melakukan amal shaleh, artinya jika seseorang melakukan amal shaleh berarti iman seseorang itu dalam keadaan meningkat. Dan iman akan turun dengan perbuatan maksiat, artinya ketika seseorang malakukan maksiat berarti iman orang itu sedanng dalam keadaan menurun.
Kini saatnya kita melihat diri, apakah amalan yang kita lakukan selama ini sudah benar-benar ikhlas semata-mata karena Allah atau belum? semua kembali pada diri kita masing-masing. Ada tips sederhana agar amalan kita ikhlas benar-benar karena Allah swt, yaitu:
  1. Menekan kesenangan-kesenangan hawa napsu dan ketamakan mengejar dunia.
  2. Meluruskan niat dari amal-amal yang akan kita lakukan sehari-hari.
  3. Menyembunyikan perbuatan baik yang telah kita lakukan dan tidak menyebut-nyebutnya sebagaimana kita menyembunyikan semua keburukan yang kita lakukan.
Terakhir mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam beramal serta menjadi orang yang memilikimkeimanan yang kuat tidak tergoyahkan oleh derasnya godaan syetan. Mudah-mudahan tulisan sederhana ini dapat mengingatkan khususnya kepada penulis dan umumnya kepada segenap pembaca yang budiman. Semoga kita semua senantiasa ada dalam lindungan serta ridha Allah swt amiin. wallahu 'Alam bish Shawab.
dikutip dari : http://sd02.alirsyad-cilacap.com/

Muqadimah

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM


Iman artinya PERCAYA , Rohani artinya hal yang bersifat GHAIB atau tidak dapat ditangkap dengan indera kita. Cara mendapatkan IMAN dalam hal ROHANI, syaratnya sederhana saja...Tidak Perlu berilmu tinggi... ataupun harus orang yang pentar... apalagi genius... Yang penting dia bukan orang yang sedang mabuk... terkena narkoba....ataupun gila. Sebab ketiga jenis orang ini jelas tidak memiliki kesadaran yang bisa dipertanggung jawabkan. Sebab untuk mendapatkan iman dalam hal kerohanian ini sangat dibutuhkan kesadaran yang bagus . Sadar bahwa dia itu hidup, sadar bahwa suatu ketika juga akan mati. Sadar bahwa dahulunya dia itu tidak ada, dan kemudian dilahirkan oleh ibunya dan menjadi ada. Dan sadar bahwa siapakah sesungguhnya yang KUASA untuk membuat itu semua bisa terjadi. Yang jelas bukan karena PATUNG atau ARCA...,bukan karena bulan - bintang ataupun matahari, bukan karena bapak atau ibu kia ataupun mbah dukun yang sakti. Tapi semua itu karena ALLAH...perancang, penggagas, pencipta dan pemilik seluruh alam semesta ini. Baik yang berupa benda-benda mati sampai dengan mahluk-mahluk halus serta manusia seperti kita ini. Sadar...sadar...tidak mabuk...tidak gila ...itu yang sangat penting untuk tetap kita pelihara., sehingga kita bisa menalar siapakah sesungguhnya yang membuat kita jadi ada dan hidup didunia....Wa'lahu A'lam bi Shawab....
Widget Ini